redaksiharian.com – Paus Fransiskus mengutuk ‘bombardir tanpa henti’ yang dilancarkan Rusia terhadap kota-kota Ukraina . Pemimpin umat Katolik sedunia itu menyebut serangan-serangan semacam itu telah melepaskan ‘badai kekerasan’ pada penduduk Ukraina.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (13/10/2022), kecaman itu disampaikan Paus Fransiskus saat berbicara di hadapan ribuan orang dalam audiensi umum mingguan di Alun-alun St Peter, Vatikan, pada Rabu (12/10) waktu setempat.

Dalam momen itu, Paus Fransiskus juga mengimbau agar ‘orang-orang yang memegang nasib perang di tangan mereka’ untuk berhenti.

Total sedikitnya 26 orang tewas akibat rentetan serangan rudal Rusia terhadap berbagai kota Ukraina sejak awal pekan ini.

“Hati saya selalu bersama rakyat Ukraina, khususnya penduduk di area-area yang dihantam pengeboman tanpa henti,” ucap Paus Fransiskus.

“Semoga roh (Tuhan) mengubah hati orang-orang yang memegang nasib perang di tangan mereka, sehingga badai kekerasan berhenti dan hidup berdampingan secara damai dalam keadilan dapat dibangun kembali,” imbuhnya.

Di Amsterdam, para jaksa dari tim gabungan International Mobile Justice tengah menyelidiki dugaan kejahatan perang yang dipicu serangan rudal Rusia terhadap Kiev dan kota-kota Ukraina lainnya.

Serangan rudal Rusia menewaskan sedikitnya 19 orang pada Senin (10/10) waktu setempat, dengan lebih dari 100 orang lainnya mengalami luka-luka. Serangan lanjutan pada Selasa (11/10) waktu setempat telah menewaskan sedikitnya tujuh orang di kota Zaporizhzhia.

Rusia membantah telah menargetkan warga sipil dalam operasi militer di Ukraina. Moskow justru balik menuduh Barat telah semakin meningkatkan dan memperpanjang konflik dengan terus mendukung Kiev.

Paus Fransiskus menyerukan secara langsung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya, pada 10 hari lalu, untuk menghentikan ‘spiral kekerasan dan kematian’. Dia juga menyebut krisis itu berisiko memicu konsekuensi global yang tidak terkendali.