RedaksiHarian – Selain Lee, Federasi Bola Voli Korea (KOVO) menyebut nama Kang So-hwi (GS Caltex Seoul KIXX). Keduanya merupakan pemain di posisi outside hitter.
Negosiasi untuk kedua pemain ditunggu hasil negosianya hingga 17 April mendatang, pukul 18.00 waktu setempat.
Pada Liga Voli Korea, seperti dilansir dari Harian Donga, sistem penilaian agen bebas diterapkan, di mana pemain dengan gaji tahunan 100 juta won (Rp 1,1 miliar) atau lebih diklasifikasikan sebagai kelas A.
Pemain dengan gaji tahunan 50 juta won (Rp 586 juta) hingga kurang dari 100 juta won diklasifikasikan sebagai kelas B, sementara pemain yang gaji tahunannya kurang dari 50 juta won diklasifikasikan sebagai kelas C.
Selain itu, untuk mendatangkan agen bebas kelas A, 200 persen dari gaji tahunan musim sebelumnya dan satu pemain selain pemain yang dilindungi harus diberi kompensasi, atau 300 persen dari gaji tahunan musim sebelumnya harus dibayarkan kepada klub asal.
Untuk agen bebas Kelas B dan C, hanya kompensasi (300 persen gaji tahunan untuk Kelas B, 150 persen untuk Kelas C) yang perlu dibayarkan.
Kang So-hwi (gaji tahunan 550 juta won, posisi ke-5) dan Lee So-young (650 juta won, posisi ke-3), diklasifikasikan sebagai Grade A.
Kang dan Lee merupakan reka satu tim di GS Caltex pada Liga Voli Korea musim 2020-2021 dan bermain di treble (liga reguler, pertandingan kejuaraan, kompetisi piala).
Mereka berkolaborasi untuk memenangkan kejuaraan), tetapi mereka berpisah ketika Lee So-young yang memenuhi syarat sebagai agen bebas pada 2021, dipindahkan ke KGC Ginseng Corporation (saat ini JungKwanJang).
Lee So-young adalah orang ketiga yang memperoleh kualifikasi agen bebas setelah 2018 dan 2021 dan Kang So-hwi adalah orang kedua yang memperoleh kualifikasi agen bebas sejak 2021.
Pada musim 2023-2024, Kang agak tersendat di pengujung musim reguler, namun menempati peringkat ke-10 secara keseluruhan (peringkat ke-2 di Korea) dengan tingkat keberhasilan serangan 39,30 persen.
Dia juga menempati peringkat ke-8 dalam receive, ke-9 dalam penyelamatan bola dig, dan ke-7 dalam pertahanan.
Meskipun Lee So-young mulai bermain di paruh kedua musim karena cedera, dia memainkan peran sebagai kapten dan memimpin Red Sparks ke bola voli musim semi untuk pertama kalinya dalam 7 tahun.
Namun, dia mengalami cedera pergelangan kaki pada akhir musim reguler dan tidak bisa bermain pada semifinal play-off.
Kepergian keduanya yang sudah terbukti kepiawaiannya menjadi isu terbesar pada Liga Voli Korea.
Tentu saja tim asli ingin mendampinginya, namun belum ada kabar perpanjangan kontrak.
Beberapa orang percaya bahwa pilihan legenda voli Korsel, Kim Yeon-koung (Incheon Heungkuk Life Pink Spiders) yang sedang mempertimbangkan apakah akan memperpanjang kariernya setelah finis kedua dalam dua musim beruntun Liga Voli Korea mungkin juga berdampak.
Kim Yeon-koung, Kang So-hwi, dan Lee So-young semuanya memainkan posisi yang sama (outside hitter).
Sementara itu, di divisi putra yang bisa dinegosiasikan hingga 18 April terdapat banyak setter, termasuk Han yang memimpin empat kemenangan beruntun pertama Korean Air dalam sejarah Liga Voli Korea.
Hal ini termasuk Kim Myeong-kwan (Hyundai Capital ), Kim Gwang-guk (Korea Electric Power Corporation), dan Noh Jae-wook (Samsung Fire & Marine Insurance), telah memenuhi syarat sebagai agen bebas.