redaksiharian.com – Pangeran Harry dan Meghan Markle belum juga memastikan kehadirannya dalam upacara penobatan Raja Charles III pada 6 Mei nanti.

Pasangan tersebut sudah mendapatkan undangan secara resmi namun tak juga menyatakan kesediaannya untuk kembali ke Inggris.

Namun sejumlah pakar menilai keduanya hanya akan mengalami kerugian jika tidak datang dalam seremonial penting ayahnya itu.

Terlebih lagi dengan kontroversi dokumenter Harry & Meghan dan memoar “Spare” yang dirilis beberapa waktu lalu.

Kristen Meinzer, seorang pengamat kerajaan mengatakan kehadiran Duke dan Duchess of Sussex dalam upacara penobatan akan bermanfaat, baik secara pribadi maupun profesional

“Saya pikir jika mereka menghadiri penobatan, itu akan menjadi cara bagi mereka untuk melanjutkan penyembuhan apa pun yang mereka harapkan,” katanya, dikutip dari Insider.

Sebaliknya, mereka akan mengalami lebih banyak tekanan dan stres jika sengaja tidak datang.

“Jika mereka memilih untuk tidak pergi, saya pikir mereka tahu dunia akan menonton dan akan ada banyak pertanyaan mengapa mereka tidak hadir,” tambahnya.

“Manfaat utama bagi mereka hanyalah pandangan bahwa mereka akan terus melakukan yang terbaik untuk mereka, bahkan jika keluarga kerajaan tidak selalu melakukan yang terbaik untuk mereka.”

Eric Schiffer, konsultan reputasi di AS, berpendapat upacara penobatan ini sebenarnya bisa dijadikan kesempatan untuk mengingatkan publik kalau mereka masih merupakan bagian dari Kerajaan Inggris.

“Meskipun tidak lagi aktif sebagai bangsawan dan rasa sakit yang dialami Harry dari masa lalunya tidak menghalangi dia untuk berpartisipasi,” urainya.

Langkah cerdas Raja Charles

Schiffer juga menyatakan jika Raja Charles menunjukkan langkah cerdas dengan mengundang anak dan menantunya itu terlepas berbagai tudingan yang dilontarkan pasangan muda itu kepadanya.

“Ini menunjukkan banyak kedewasaan raja,” kata Schiffer.

“Dan itu sesuai dengan apa yang akan dilakukan ayah yang baik.”

Hal ini juga menjadi publikasi yang baik di hadapan seluruh dunia untuk mengubah persepsi negatif soal dirinya.

Tindakan itu juga menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan anggota keluarga Kerajaan Inggris.

“Saya pikir ini bisa menjadi titik balik yang menarik untuk penyembuhan dan penyelesaian rasa sakit masa lalu dan babak baru yang dapat bekerja untuk membangun hubungan baru antara keluarga,” tambah Schiffer.

Sementara itu, Meinzer berpendapat Raja Charles membuat pilihan yang tepat dengan mengirimkan undangan, baik sebagai raja maupun ayah.

Menurutnya, kebanyakan orang di posisi seperti anak Ratu Elizabeth itu ingin keluarganya hadir secara lengkap di hari yang amat penting itu.

“Dia hanya memiliki dua putra. Ini mungkin hari terpenting dalam kehidupan profesionalmu jika kamu adalah Charles.”

“Dia telah menunggu ini seumur hidupnya. Meskipun secara teknis dia sudah menjadi raja, upacara adalah segalanya, akhir segalanya,” urainya.

“Ini adalah momen di mana dunia memandang, di mana kemegahan dan keadaan, di mana tradisi dijalankan.”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.