redaksiharian.com – Lin Hui, panda berusia 21 tahun yang dipinjam Thailand dari China , bulan lalu mati dan kini diketahui penyebabnya karena pembekuan darah di usia tua.

Panda tersebut tinggal di kandang ber-AC di Kebun Binatang Chiang Mai sejak 2003 dan sebenarnya dijadwalkan kembali ke China pada Oktober 2023.

Adapun Lin Hui adalah bagian dari program “diplomasi panda” China di Thailand utara, daerah yang dilanda polusi udara.

“Usia tuanya menyebabkan pembuluh darahnya memburuk, dan membuat gumpalan di pembuluh darahnya di beberapa organ, menyebabkan kematiannya,” kata petugas Kebun Binatang Chiang Mai, dikutip dari kantor berita AFP pada Selasa (23/5/2023).

Lin Hui sempat mimisan sebelum koma dan sekarat. Kebun Binatang Chiang Mai mengatakan, pendarahan itu disebabkan oleh tumor di pembuluh darah hidungnya.

Panda raksasa adalah salah satu hewan paling terancam punah di dunia dan dapat hidup hingga 30 tahun di penangkaran, menurut World Wildlife Fund.

Kematian Lin Hui memicu kesedihan banyak orang, termasuk sejumlah politisi Thailand yang mengungkapkan belasungkawa.

Direktur kebun binatang Chiang Mai, Wutthichai Muangman, mengatakan bahwa pada saat itu Thailand harus menyerahkan pembayaran asuransi 15 juta baht (Rp 6,47 miliar) ke China atas kematian Lin Hui.

China juga akan menyelidiki kematian Lin Hui. Beijing menyatakan penyesalannya bahwa panda itu tidak terselamatkan.