redaksiharian.com – Pakar ilmu kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengapresiasi komitmen Puskesmas Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel) saat menangani penyakit tuberkulosis (TBC) karena sesuai target nasional.

“Pada 2022, Puskesmas Kecamatan Cilandak dan kelurahan di sana, sukses menangani 90 persen dari 243 kasus mereka,” kata Tjandrayang juga Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSIini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Dia menambahkan angka keberhasilan pengobatan (success rate) sebanyak 90 persen itu adalah baik, sesuai target nasional dan internasional pula.

Lebih lanjut, pada tahun yang sama, kesuksesan itu juga diraih dari puskesmas yang berhasil menemukan 2.594 kasus dari yang ditargetkan yakni 1.796 terduga kasus TBC.

Tjandra menuturkan angka itu diketahui usai berdiskusi bersama Kepala Puskesmas Cilandak, dokter yang menangani TBC, dan tim kerja TBC Kementerian Kesehatan.

Adapun penanganan penyakit ini juga sesuai pedoman yakni jika adanya temuan kasus terduga perlu diperiksa tes cepat molekuler (TCM), sedangkan jika negatif diperiksa radiologi. Namun mengikuti aturan, maka Puskesmas tidak ada alat rontgen.

“Untuk triwulan pertama tahun ini sudah ditangani 120 kasus TBC, dari 1.125 terduga TB yang ada,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Tjandra yang sekaligus sebagai warga Cilandak sangat mengapresiasi kinerja puskesmas setempat karena juga sudah menyusun rencana ke depan.

Ie menegaskan bahwa intuk lebih mencakup kasus yang ada di wilayahnya, maka salah satu upayanya yakni meningkatkan jejaring dengan klinik-klinik di wilayahnya, yaitu empat dokter praktek mandiri, 17 klinik pratama dan satu klinik utama.

Selain itu, juga akan terus diberdayakan 17 orang kader yang akan diberikan pelatihan peningkatan dan pengembangan kapasitas pegawai (capacity building).

“Kemungkinan juga ada gagasan semacam ‘Kampung TB’ di daerah itu sehingga penanganansecara optimal, termasuk pemberdayaan masyarakatnya,” tambahnya.

Dia menuturkan salah satu tantangan dalam penanganan yakni masih rendahnya terapi pencegahan TB (TPT) untuk kontak dari kasus TB yang ada.

Harapannya, ada penanganan TB laten yakni penularan terjadi saat pasien belum sakit karena tidak memperlihatkan gejala apapun.

“Saya merencanakan datang ke Puskesmas Cilandak sebulan sekali membahas berbagai aspek penyakit menular dan bila mungkin menghubungkan dengan pihak-pihak yang dapat ikut membantu,” tutupnya.