redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Beberapa pekan terakhir industri teknologi dunia dihebohkan dengan serangan siber yang dilakukan oleh kelompok peretas bernama Lapsus$. Mereka mampu membobol dan melakukan pencurian data milik Nvidia, Samsung dan yang terbaru adalah Microsoft. Sebuah laporan terbaru mengatakan bahwa ternyata otak di balik kelompok peretas Lapsus$ adalah seorang remaja berusia 16 tahun.

Tidak ada kelompok peretas lain yang mampu menyebabkan kehebohan publik sebanyak Lapsus$ pada tahun 2022 ini, dan seperti yang dilaporkan, semua keributan tersebut kemungkinan dilakukan oleh beberapa anak muda.

Berdasarkan informasi yang dirilis pihak kepolisian kota London, mereka telah mengamankan tujuh orang yang diketahui berusia antara 16 sampai 21 tahun. Mereka diamankan sehubungan dengan penyelidikan atas kelompok peretasan. Namun, mereka telah dibebaskan walaupun penyelidikan penyelidikan atas kasus ini masih akan terus dilakukan.

Meskipun pihak kepolisian belum memastikan apakah remaja berusia enam belas tahun yang disebutkan di atas termasuk tujuh orang di antara mereka yang diamankan, namun namanya telah diumumkan ke publik, termasuk apa hubungan remaja itu dengan kelompok Lapsus$.

Laporan lain menyebutkan bahwa remaja itu sebenarnya sudah dilacak oleh para pakar keamanan siber selama hampir satu tahun lamanya. Namun, identitasnya hanya muncul di web sebagai seseorang yang baru dikeluarkan dari bisnis.

Remaja itu diketahui juga mengikuti pendidikan khusus di Oxford, dan disebut telah mendapatkan $14 juta dari aktivitas yang dia lakukan selama ini. Sang ayah dari remaja tersebut mengatakan kepada media bahwa selama ini dia mengira anaknya sedang bermain game seperti remaja pada umumnya. Melihat adanya kasus ini, sang ayah pun akan berupaya membatasi akses anaknya ke komputer ke depannya.

Kasus ini bisa dijadikan contoh kepada para orang tua dan mereka yang memiliki tanggung jawab terhadap anak asuhnya, bahwa pengawasan adalah hal yang sangat penting. Karena mungkin saja ternyata mereka bisa mendapatkan jutaan dollar dengan memeras Microsoft, setelah mereka membobol data dan mencuri sumber kode dari produk perusahaan raksasa itu.

    Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.

    Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.