RedaksiHarian – Alexander Volkanovski lengser setelah menelan kekalahan dari Ilia Topuria pada UFC 298 di Honda Center, California, AS, Sabtu (17/2/2024) malam waktu setempat.
Pukulan hook dari Ilia Topuira pada ronde kedua membuat Volkanovksi tak berdaya.
Ini menjadi kekalahan KO kedua secara beruntun bagi The Great. Dia sebelumnya juga dibuat KO oleh Islam Makhachev pada UFC 294, Oktober 2023.
Akan tetapi, hasil buruk kali ini jelas terasa lebih menyakitkan karena Volkanovski harus merelakan sabuk juara yang telah dipegangnya sejak Desember 2019.
Catatan lima kemenangan Volkanovksi dalam mempertahankan gelar juara harus kandas di tangan petarung tak terkalahkan berusia 27 tahun.
Sebelum pertarungan, keduanya memang telah membangun cerita perseteruan mereka.
Topuria meledek bahwa Volkanovski sudah terlalu tua sebagai seorang juara dan kalimat itu bukannya tak beralasan.
Di kelas welter ke bawah UFC, sudah banyak kasus petarung kalah dari petarung lebih muda dalam pertarungan gelar jika usianya sudah mencapai 35 tahun atau lebih.
Rekornya adalah 22 kekalahan dan hanya 1 kemenangan!
Volkanvoski telah mencapai batas usia “tua” pada 29 September 2023. Kebetulan, sebulan sesudahnya dia kalah KO dari Makhachev dalam pertarungan gelar kelas ringan.
Namun, psywar itu bukan masalah bagi Volkanovski dengan membalasnya lewat video guyonan di mana dia menjadi orang tua.
Gimmick seorang pria tua bahkan masih dibawa Volkanovski hingga ke acara konferensi pers pra-pertandingan UFC 298.
Akan tetapi, pembuktian Volkanovski bahwa usia cuma angka harus berakhir setelah terhantam pukulan overhand kanan dari Topuria.
Meski begitu, Volkanovski secara kesatria mengakui keunggulan Topuria.
“Halo apa kabar kawan saya hanya berpikir untuk membuat video untuk memberi tahu kalian,” kata Volkanovski melalui channel youtube pribadinya, Senin (19/2/2024).
“Saya baik-baik saja …. Jadi saya selalu menganalisis pertarungan ketika saya menang, saya akan memastikan saya membedahnya ketika saya kalah juga.”
“Jadi ini adalah permainan gila yang kami mainkan. Kita tidak bisa memenangkan semuanya.”
“Anda tahu, kadang-kadang kita menjadi palu (orang yang memukul) kadang-kadang kita menjadi paku (orang yang dipukul). Tadi malam saya pakunya.”
“Saya telah menjadi palu berkali-kali, menghancurkan tubuh banyak orang berkali-kali, tetapi tadi malam Ilia menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.”
“Saya pikir saya melakukan yang terbaik, saya merasa hebat.”
“Kalian tahu apa yang saya pikirkan, para juri memberi saya keunggulan di ronde pertama dan saya mulai meningkatkannya di ronde kedua,” ujarnya.
Harapan untuk tampil lebih menekan justru tak sesuai rencana. Volkanovski dipaksa terus bertahan hingga akhirnya menelan satu pukulan telak.
Meski begitu, Volkanovski berjanji akan memperbaiki kesalahannya pada pertarungan berikutnya. Dia merasa pantas untuk diberi kesempatan kedua.
Yang pasti, rekan satu sasana Israel Adesanya tersebut akan memilih beristirahat sejenak bersama keluarganya.
Volkanovski mengharapkan duel ulang melawan Topuria untuk merebut kembali sabuk juaranya.
“Lain kali akan berbeda, namun saya akan beristirahat sejenak. Saya pasti menginginkan pertandingan ulang itu,” ucap Volkanovski.
“[Event di] Spanyol, yang saya dengar, akan terjadi. Dana White menginginkan Spanyol, jelas Ilia menginginkan Spanyol.”
“Itu mungkin tidak akan menunggu sampai akhir tahun ini, maka waktunya akan sempurna bagi saya untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, beristirahat sejenak, menjaga diri saya dan kemudian kami akan kembali ke sana.”
“Kami akan memperbaikinya.”
“Jadi saya akan melakukan segalanya dengan benar untuk pertandingan berikutnya dan saya akan mendapatkan sabuk itu kembali.”
“Tetapi sekali lagi saya menghargai dukungan kalian yang luar biasa, apa yang bisa saya katakan adalah saya akan kembali,” pungkas Volkanovski.