RedaksiHarian – Dihelat dari Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, perebutan sabuk juara kelas bulu Muay Thai itu akan tersaji pada 22 Desember mendatang setelah dua kali tertunda.
Tawanchai sebagai penguasa divisi sangat ingin bertemu dengan kompatriotnya di dalam ring.
Laga pertama mereka dijadwalkan untuk ONE Fight Night 15 pada Oktober lalu tetapi Superbon harus mundur karena cedera.
Tawanchai saat itu akhirnya mengalahkan Jo Nattawut dalam laga kickboxing sementara laga mempertahankan gelar juara dijadwalkan ulang untuk ONE Fight Night 17.
Namun, Tawamchai ganti harus mundur karena menghabiskan waktu untuk memulihkan diri di rumah sakit akibat penyakit serius yang dideritanya.
Pada akhirnya laga itu mendapatkan jadwal terbaru di pengujung tahun.
Bicara soal laga yang tinggal sekitar sepekan lagi akan digelar, Tawanchai pun mengaku tak sabar untuk melawan sang mantan penguasa kelas bulu kickboxing sekaligus penantang teratas di Muay Thai.
“Penggemar juga sudah menunggu lama agar laga ini terjadi karena telah dua kali tertunda. Saya senang pertarungan itu akhirnya akan terjadi,” ujar Tawanchai.
“Superbon seringkali berbicara tentang saya. Maka, saya ingin melawannya seperti yang dia inginkan.”
“Saya kira itu adalah waktu yang tepat bagi kami untuk akhirnya beradu,” lanjutnya.
Ibarat raja rimba, tak boleh ada dua singa di hutan yang sama.
Hal itu juga berlaku untuk Tawanchai sebagai penguasa Muay Thai di kelas bulu dengan bayang-bayang Superbon di belakangnya.
Oleh sebab itu, tak ada jalan lain bagi Tawanchai untuk membuktikan dirinya sebagai penguasa divisi yang mutlak selain dengan mengalahkan Superbon.
Laga ini pun diprediksi bakal berjalan dengan eksplosif.
“Saya tak tahu apakah ini akan menjadi pertarungan terberat yang saya jalani atau tidak tetapi saya tahu pasti akan menjadi sangat panas,” ujar Tawanchai.
“Kekuatannya adalah tendangan tinggi. Dia dapat menendang sangat cepat dan dia tak memiliki kelemahan.”
“Saya tak bisa menurunkan pertahanan satu detik pun atau dia akan menidurkan saya,” lanjutnya.
Terlepas dari kemampuan Superbon serta jam terbangnya yang lebih banyak, Tawanchai juga sudah membuktikan dirinya berulang kali sejak masuk di ONE Championship.
Dia mencetak rekor dominan 7-1 dengan 5 penyelesaian.
Kemampuannya menyelesaikan laga itu masuk ke tingkatan berbeda berkat permainan tinju yang lebih agresif. Tawanchai pun siap membawa aksi itu ke hadapan Superbon lewat sarung tangan MMA 4 ons untuk pertama kalinya.
“Saya mempersiapkan banyak hal bagi dirinya. Mari kita cari tahu di dalam ring.”
“Saya yakin akan mengalahkannya juga. Sabuk ini milik saya.”
“Saya takkan melepaskannya tanpa bertarung keras. Saya akan melakukan yang terbaik untuk menjaganya,” pungkas Tawanchai.
Di laga pendukung utama ONE Friday Fights 46, Joseph Lasiri akan berusaha menyatukan sabuk emas miliknya dengan sabuk interim milik rivalnya, Prajanchai PK Saenchai.
Keduanya akan kembali bertemu untuk membuktikan perihal siapa penguasa divisi kelas jerami Muay Thai yang sahih.
Tak hanya laga utama dan pendukung utama, ONE Friday Fights 46 juga menampilkan laga perebutan sabuk interim atomweight kickboxing perempuan antara Anissa Meksen melawan Phetjeeja dalam laga antara striker-striker perempuan terbaik di dunia.