RedaksiHarian – Era kejayaan sang legenda hidup asal Thailand itu memang tampak redup, khususnya setelah menelan kekalahan pertama di ONE Championship oleh sang penguasa kelas bantam Muay Thai yang baru, Jonathan Haggerty.
Yang lebih mengejutkan, Nong-O kalah KO secara cepat di ronde pertama dari Haggerty.
Kekalahan itu tak hanya menjadi awal keruntuhan Nong-O sebagai penguasa kelas bantam Muay Thai yang paling dominan tetapi juga membuat para fans meragukan kemampuannya yang sudah berumur.
Namun, Nong-O berencana untuk menegaskan kembali kehadirannya sebagai ancaman pada Jumat (22/12/2023) pada ONE Friday Fights 46 di Lumpinee Boxing Stadium.
Dia akan kembali tampil berlaga melawan penantang kelima teratas, Nico Carrillo, yang berusia jauh lebih muda di hadapan para fans tuan rumah.
Nama Carrillo pribadi memang tengah naik daun, khususnya setelah dia mendapatkan kontrak enam digit dari ONE Championship usai menumbangkan dua petarung top Thailand lewat raihan TKO.
Bagi Nong-O, sebuah kemenangan atas bintang muda seperti Carillo bisa jadi pembuktian akan kedigdayaan dirinya yang sudah berumur.
Sebaliknya, sebuah kekalahan bisa berarti menegaskan dia tak bisa bersaing lagi dengan jagoan-jagoan muda.
“Pertarungan ini sangat penting karena akan memutuskan apakah saya di usia 37 tahun masih dapat bertarung melawan atlet elite atau tidak,” jelas Nong-O.
Sebagai veteran Muay Thai, Nong-O menyadari kalau Carrillo memiliki kemampuan atletis serta membawa ancaman serius.
Terlebih sang lawan juga pernah berlaga di kelas bulu yang lebih berat dari kelas bantam.
“Saya harus berhati-hati dengan serangannya karena dia dapat melontarkan senjatanya dengan keras.”
“Saya akan lebih terfokus pada menghindar dan bertahan,” sambungnya.
Mundur ke belakang, Nong-O memang menunjukkan kekokohan rahangnya dalam pertukaran serangan.
Hanya, kekalahan dari Haggerty membuatnya belajar banyak untuk tidak begitu saja menerima serangan dari lawan layaknya petarung Muay Thai klasik.
“Saya tak ingin langsung bertukar serangan dengannya tetapi jika dapat melihat celah, maka saya akan mengincar KO,” tegas Nong-O.
Nong-O pun tak mau kalah aura dengan lawannya yang memiliki tingkat penyelesaian sempurna di ONE Championship.
Dia ingin menunjukkan kalau umur hanyalah angka.
“Saya membaca beberapa komentar dan beberapa dari mereka berkata saya sudah tua dan akan kalah lagi.”
“Ejekan ini semakin membakar determinasi saya untuk menang.”
“Saya akan membuktikan pada mereka bahwa saya masih kuat dan haus akan kemenangan,” sambungnya.
Lebih lanjut, kemenangan atas Carrillo juga bisa berbuah kesempatan kedua untuk kembali merebut sabuk yang kini dikuasai oleh Haggerty.
Nong-o pun masih bercokol di antrean terdepan divisi sebagai penantang teratas.
“Saya mau sabuk itu lagi. Saya takkan menyebut namanya. Saya hanya ingin sabuk saya kembali,” kata Nong-O.
“Semua orang terus menyebut namanya dan mereka sudah melupakan bahwa saya dulu telah delapan kali menang dalam perebutan gelar,” pungkas Nong-O.
Selain laga keras antara Nong-O melawan Carrillo, ONE Friday Fights 46 akan dipuncaki perebutan sabuk juara kelas bulu Muay Thai antara dua pemilik tendangan KO berbahaya, Tawanchai PK Saenchai dan Superbon Singha Mawynn.
Di laga pendukung utama, Joseph Lasiri juga akan menjalani laga penyatuan sabuk kelas jerami ONE Championship penguasa titel interim, Prajanchai PK Saenchai.
Terakhir, sosok ratu interim kickboxing juga akan muncul dari duel antara Anissa Meksen melawan Phetjeeja.
Semua laga itu dapat disaksikan lewat Watch.ONEFC.com pada Jumat malam (22/12/2023) mulai pukul 19.30 WIB.