RedaksiHarian – Nama jagoan ONE Championship, Izaak Michell, di dunia Brazilian Jiu-jitsu sudah begitu tersohor.
Michell telah meninggalkan kampung halamannya di Australia untuk hidup nomaden demi menaklukkan petarung-petarung terbaik.
Lahir dan besar di Adelaide, Australia, Michell memang telah menikmati olahraga sejak masih kecil.
Sebelum terobsesi pada BJJ, dia telah menekuni banyak olahraga seperti selancar, skateboard, hingga sepak bola.
Hanya, ketika dia menginjak umur belasan tahun, Michell mulai menjajal seni bela diri seperti Muay Thai hingga kickboxing.
Namun, dia mulai jatuh cinta pada BJJ saat berumur 16 tahun.
Saat lulus sekolah menengah atas, pemuda Australia ini langsung menjalani petualangan dalam skala internasional untuk berlatih di sasana terbaik di seluruh dunia bersama para atlet paling berbakat di disiplin tersebut.
Izaak Michell pun menjalani gaya hidup nomaden dan berpindah dari satu akademi ke akademi lain serta satu turnamen ke turnamen lain.
Perjalanan Michell membawanya ke berbagai bagian dari Amerika Utara termasuk Kanada hingga Kosta Rika.
Dalam periode tersebut, dia berlatih di sasana kelas dunia seperti Team Lloyd Irvin di Maryland serta Renzo Gracie Academy di New York City.
“Saya banyak berlatih BJJ, lalu saat berusia 18 tahun mulai banyak bepergian,” kata Michell.
“Saya sangat suka bepergian dan menyukai jiu-jitsu. Maka keduanya berjalan beriringan.”
“Saya bepergian untuk jiu-jitsu, pergi menjalani Kejuaraan Dunia di Amerika, pergi ke sasana sebelum itu selama satu bulan di sini, satu bulan di sana, dan situasi itu akhirnya membawa saya mengarungi perjalanan mengelilingi dunia,” lanjutnya.
Di usia 25 tahun, Michell sudah menorehkan nama sebagai salah satu grappler pemburu kuncian terbaik di muka Bumi.
Dia meraih kemenangan atas sosok seperti juara dunia IBJJF Gi, Jansen Gomes, serta juara dunia IBJJF no-gi, Roberto Jimenez.
Bagi Michell, BJJ lebih dari sekadar mengoleksi medali.
Dia mengaku menemukan kebahagiaan ketika berlatih di atas matras.
“Bertumbuh besar, orang tua saya akhirnya berpisah. Saya melihat momen itu untuk mendorong saya menuju jiu-jitsu, dan menemukan sesuatu yang sangat senang saya lakukan setiap hari,” jelas Michell.
“BJJ tak hanya menjadi karier dan cara bagi saya untuk mencari nafkah tetapi juga menjadi perjalanan spiritual yang sangat besar,” sambungnya.
Perjalanan Izaak Michell mengelilingi dunia serta pencapaian karier impresif itu membawanya masuk ke gelaran ONE Fight Night 21.
Dia akan menantang juara bertahan Tye Ruotolo dalam perebutan sabuk emas kelas welter submission grappling ONE Championship di laga pendukung utama.
Seperti dirinya, Tye Ruotolo juga merupakan salah satu grappler terbaik di dunia.
Dalam laga antargrappler terbaik di dunia, pertarungan bisa berjalan alot hingga bel penutup berbunyi.
Namun, bukan tak mungkin kalau laga itu akan berakhir lewat kuncian dari posisi mengejutkan yang datang dari salah satu grappler berbakat itu.
Di laga utama, ONE Fight Night 21 akan menggelar perebutan sabuk juara kelas ringan kickboxing antara Regian Eersel melawan Nicolas Alexis pada 6 April mendatang di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok.
Ajang itu dapat disaksikan di Facebook serta YouTube resmi ONE Championship.
Di Indonesia, ONE Fight Night 21 akan disiarkan secara langsung di Vidio pada pukul 07.00 WIB serta lewat siaran tunda pada pukul 22.00 WIB di Moji.