RedaksiHarian – The Dutch Knight akan memiliki kesempatan untuk melakukan pembalasan pada 1 Maret dalam laga perebutan sabuk juara kelas menengah MMA ONE Championship di Lusail Sports Arena.
Mundur ke belakang, keduanya pertama kali bertemu pada Desember 2022.
Ketika itu De Ridder masih menjadi juara 2 divisi ONE Championship yang tak terkalahkan.
Dia sangat diunggulkan untuk mempertahankan sabuk kelas berat ringan miliknya saat melawan Malykhin.
Namun, realitanya Malykhin hanya perlu kurang dari satu ronde untuk mencetak KO brutal terhadap sang grappler kenamaan Belanda.
Jagoan Rusia berjulukan Sladkiy itu sukses merebut salah satu dari dua gelar juara milik De Ridder sekaligus menorehkan kekalahan pertama dalam karier sang rival.
Bicara soal performanya yang menyedihkan di malam itu, Reinier de Ridder mengatakan kalau aksinya itu jauh dari harapan.
Dia merasa belum memberikan yang terbaik di laga pertama.
“Saya melakukan kesalahan dan tak merasa seperti saya sendiri,” kata jagoan berusia 33 tahun itu.
“Saya menjatuhkan bola itu dan saya ingin memperbaikinya di laga ini.”
Pemegang sabuk hitam judo dan Brazilian jiu-jitsu itu mengakui bahwa dia menjadi terlalu berpuas diri karena belum pernah terkalahkan dalam sederetan laganya sebelum bertemu Anatoly Malykhin.
Dia memasuki pertarungan melawan Malykhin itu setelah mencetak penyelesaian kuncian atas dua lawan berturut-turut.
De Ridder juga tak terhentikan dengan tren tujuh kemenangan beruntun saat itu.
“Dalam persiapan laga dan mungkin dalam pertarungan-pertarungan sebelumnya, saya seperti kehilangan jejak akan apa yang menjadikan saya hebat.”
“Itu bukanlah saya yang biasanya dan itu bukanlah sosok yang saya inginkan,” lanjutnya.
Sekarang dia ingin menebus kesalahan itu dengan meraih kemenangan atas Malykhin di pertemuan kedua.
De Ridder bahkan rela mempertaruhkan sabuk kelas menengah miliknya.
“Saya sangat senang bahwa saya bisa melawan Malykhin lagi.”
“Itu jadi kesempatan untuk menebus diri saya sendiri.”
“Ini tentang saya yang bangkit kembali dari laga terakhir itu,” jelas De Ridder.
Jelang laga keduanya, pemilik rekor MMA profesional 16-1 ini pun telah mempersiapkan sejumlah hal untuk menghadang sang raksasa Rusia.
Kini dia banyak menghabiskan momen untuk melakukan latihan angkat berat dengan harapan menambah ukuran tubuh dan ototnya.
Reinier de Ridder juga menaruh fokus baru pada striking-nya dalam latihan keras di sasana terkenal Hemmers Gym, Belanda, yang dikenal sebagai rumah dari para kickboxer yang paling ditakuti di muka Bumi.
“Saya melakukan banyak latihan striking di Hemmers,” katanya.
“Saya melakukan ini sebelumnya tetapi tidak sekonsisten sekarang,” sambungnya.
Di atas segalanya, De Ridder tengah mengevaluasi pemikiran serta mentalitas jelang laganya mendatang.
Dia tak ingin kecolongan lagi seperti pada pertemuan pertama.
“Saya tahu di mana saya dapat melakukan apa yang paling bisa saya lakukan.”
“Ini hanya masalah waktu sebelum saya mendapatkan celah itu.”
“Selama saya tetap bermain aman, saya akan menemukan leher itu pada akhirnya,” tegas De Ridder.
Selain laga utama, ONE 166: Qatar juga akan dimeriahkan dengan sejumlah perebutan gelar MMA di kelas berat lain.