redaksiharian.com – Emiten produsen cat ketar-ketir karena harga minyak dunia. Salah satunya PT Avia Avian Tbk (AVIA).

AVIA mengaku fluktuasi harga minyak dunia berpengaruh pada sejumlah material bahan baku cat seperti resin dan solvent. Direktur Keuangan AVIA Kurnia Hadi menyebut, hal tersebut berpengaruh pada kinerja keuangan perseroan.

“Beberapa bahan baku pengaruh terhadap naik-turunnya harga minyak bumi, yang mengikuti tren minyak,” kata Hadi dalam Public Expose yang diselenggarakan oleh BEI, Senin (12/9/2022).

Kurnia Hadi merincikan, bahan baku solvent berkontribusi sebesar 6-7%, sedangkan resin sebesar 20-22%. Adapun produk turunan minyak seperti monomer serta bahan kemasan cat yang dari plastik berkontribusi sebesar 7-8%.

Meskipun demikian, lanjutnya, perseroan masih sapat mengantisipasi lonjakan harga tersebut karena sebagian diproduksi melalui sister company. Sehingga, faktor persediaan cadangan dapat menopang lonjakan harga.

“Jika harga minyak mentah naik 50%, tidak serta-merta harga kedua bahan baku itu juga naik karena memang ada faktor supply and demand,” ungkapnya.

Namun, Kurnia Hadi menambahkan, perseroan juga menyoroti pelemahan kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar yang juga membebani biaya impor bahan baku. Sebab, sebanyak 35% dari total bahan baku perseroan berasal dari luar negeri.

“Setiap 5% pelemahan kurs maka memberi efek ke beban perusahaan sekitar 0,6-0,7%,” ucapnya.

Meskipun demikian, perseroan dapat mencatat laba bersih yang meningkat sebesar 23% pada semester pertama 2022 mencapai Rp 777 miliar. Sementara margin EBITDA naik 27,1% atau setara dengan Rp 917 miliar.

Angka tersebut didorong oleh inovasi perseroan yang meningkatkan penjualan sebesar 4,5% menjadi sebesar Rp 3,38 triliun. Sebelumnya penjualan tercatat Rp 3,23 triliun.

“Didukung dengan inovasi produk yang berkelanjutan, pengembangan saluran distribusi yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia, serta strategi pemasaran yang agresif namun terukur,” pungkasnya.