redaksiharian.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan proses merger PT Bank MNC Internasional Tbk. atau BABP dan PT Bank Nationalnobu Tbk. atau NOBU terus berjalan sesuai jadwal. Sebelumnya, otoritas menyatakan peleburan bank milik James Riady dan Hary Tanoesoedibjo akan rampung pada Agustus 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan bahwa saat ini konsolidasi kedua bank milik dua konglomerat properti dan media tersebut sedang dalam proses penetapan konsultan penilai untuk selanjutnya menuju legal merger.

“Merger Nobu dan MNC adalah wujud komitmen dari pemegang saham kedua bank tersebut secara business to business dalam rangka mendukung konsolidasi dan penguatan industri perbankan sehingga merger tersebut mesti terwujud dengan baik sesuai rencana,” ujar Dian menjawab pertanyaan RDKB OJK April 2023, dikutip Jumat (9/6/2023).

Dian mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap setiap langkah-langkah yang diperlukan terkait perkawinan bisnis kedua konglomerat tersebut.

Seiring dengan proses merger, PT Bank National Nobu Tbk. (NOBU) dan PT Bank MNC International Tbk. (BABP) masing-masing akan melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan sekaligus rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 15 Juni 2023.

Satu agenda dalam mata acara RUPSLB NOBU adalah penegasan kembali seluruh anggaran dasar dan susunan pemegang saham perseroan. Saat ini Nobu dikendalikan oleh James Tjahaja Riady melalui PT Putera Mulia Indonesia. Anak Mochtar Riady pendiri Grup Lippo ini menggenggam 21,2% saham NOBU.

Selanjutnya pemegang saham bukan pengendali melalui pasar modal dengan kepemilikan kurang dari 5% adalah PT Matahari Department Store Tbk (13,78%), OCBC Securities Pte. Ltd – Client A/C (9,77%), dan Nomura Securities Co.Ltd – A/C Client (8,11%).

Kemudian pemegang saham bukan pengendali tidak melalui pasar modal dengan kepemilikan kurang dari 5% adalah PT Prima Cakrawala Sentosa (16,44%), PT Star Pacific Tbk (11,77%), dan PT Inti Anugerah Pratama (6,38%).

Selanjutnya saham milik publik di Bank Nobu sebesar 11,83%.

Sementara itu, satu agenda dalam RUPST Bank MNC adalah perombakan susunan pengurus perusahaan. Kemudian dalam satu agenda dalam RUPSLB Bank MNC adalah perubahan anggaran dasar perusahaan.

Mengutip Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek, per 30 April 2023 Hary Tanoesoedibjo menguasai Bank MNC melalui PT MNC Kapital Indonesia Tbk dengan kepemilikan 52,37% dan anak MNC Kapital, WInfly Ltd (13,95%). Sisanya atau 33,68% merupakan saham milik publik.