redaksiharian.com – Mengaku sebagai Raja Kripto, seorang laki-laki berusia 23 tahun asal Kanada malah bangkrut karena dituduh menipu. Ia mengalami kebangkrutan sebesar US$35 juta atau sekitar Rp 529 miliar.
Aiden Pleterski, laki-laki itu, memiliki aset sebesar US$2 juta. Dia digugat atas tuduhan menipu investor dan asetnya disita termasuk mobil mewah yang terdiri dari satu Lamborghini, dua McLaren dan dua BMW.
Menurut para investor, setidaknya dana US$35 juta hilang setelah diberikan kepada perusahaan Pleterski, AP Private Equity Limited. Dari laporan, ada 29 kreditur yang mengatakan Pleterski berutang US$13 juta.
Salah satunya kepada seorang wanita 65 tahun yang berinvestasi US$60 ribu. CBS Toronto melaporkan investasi itu dilakukan untuk simpanan pendidikan cucunya, demikian dikutip dari Dimsumdaily Hongkong, Senin (10/10/2022).
Membuat Pleterski bangkrut, Norman Groot yang merupakan pendiri Investigation Counsel PC mengatakan merupakan satu-satunya cara investor bisa mendapatkan uangnya kembali.
Sementara itu, Pleterski juga dilaporkan menyewa rumah besar di tepi danau Burlington, Ontario. Di menghabiskan US$45 ribu sebulan dan juga membayar artikel promosi mengenai dirinya di sutus web publikasi seperti Forbes di Monaco dan Daily Caller.
Pengacara sang Raja Kripto juga telah buka suara terkait hal ini. Menurut Micheal Simaan, klaim pada kliennya sangat dibesar-besarkan.
“Mengejutkan nampaknya tidak ada yang mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika psar kripto anjlok atau apakah Aiden yang merupakan pria muda memenuhi syarat menangani jenis investasi ini,” kata Simaan.
“[Pleterski] bekerja sama dengan proses kebangkrutan dan berharap akan berhasil dengan cara adil untuk semua orang yang terlibat”.