redaksiharian.com – Jakarta ASI memang terproduksi secara alami, namun untuk memberikannya pada bayi butuh pengetahuan lebih dan latihan yang banyak agar bayi mendpatkan manfaat penuh dari menyusu. Bagi perempuan yang baru menjadi ibu, menyusui merupakan kegiatan yang cukup berat dan memberikan tantangan tersendiri. Percobaan menyusui bayi oleh new mom untuk pertama kalinya kerap terkesan berantakan dan serampangan. Hal ini dikarenakan menyusui adalah pengalaman yang baru bagi mereka.

Para orang tua seringkali khawatir mengenai apakah kecukupan bayi mereka terpenuhi saat menyusui karena merasa ASI yang keluar terlalu sedikit. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh cara dan teknik menyusui yang kurang tepat. Oleh karena itu, agar new mom dan para ibu lainnya tidak menghadapi kesulitan saat menyusui, berikut cara menyusui yang benar yang sudah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Perhatikan Posisi Menyusui

Menyusui bayi dengan benar dapat dimulai dari menerapkan posisi yang nyaman, baik untuk ibu maupun bayi. Melansir dari whattoexpect.com, berikut merupakan posisi menyusui yang dapat menjadi pilihan bagi para ibu:

1. Posisi Cradle Hold

    Posisikan bayi sehingga kepalanya berada di lekukan siku ibu.

    Pegang payudara dengan tangan yang lain, lalu letakkan ibu jari di atas puting susu dan areola tepat di tempat hidung bayi akan menyentuh payudara.

    Letakkan jari telunjuk di area dimana dagu bayi akan bersentuhan dengan payudara.

    Tekan payudara dengan lembut hingga puting susu sedikit mengarah ke hidung bayi.

    Bayi sudah siap menyusu.

2. Posisi Football Hold

    Posisikan bayi disisimu dan menghadapmu, dengan posisi kakinya terselip di bawah lenganmu (seperti posisi memegang bola) di sisi yang sama dengan payudara yang akan digunakan untuk menyusui.

    Sangga kepala bayi dengan tangan yang sama lalu gunakan tangan yang lain untuk menangkup payudara sama seperti yang dilakukan pada posisi cradle hold.

3. Posisi Berbaring Miring

    Ibu dan bayi harus dalam posisi berbaring miring jika ingin menyusui dengan posisi ini.

    Gunakan tangan di sisi berlawanan arah berbaring untuk menangkup payudara jika diperlukan.

    Saat menerapkan posisi ini, pastikan tidak ada selimut atau seprai berlebih di tempat tidur sekitar bayi karena dikhawatirkan dapat menyebabkan mati lemas pada bayi. Posisi ini tidak boleh diterapkan di sofa ataupun kasur air dengan alasan yang sama.

Mengajarkan Teknik Latch (Pelekatan) pada Bayi

Latching (teknik pelekatan dalam proses menyusui) merupakan hal yang paling penting yang harus diketahui oleh para ibu untuk mendapatkan pengalaman menyusui yang sempurna. Melansir dari parents.com, berikut cara melakukan latching dalam proses menyusui:

1. Posisikan bayi secara miring sehingga bayi menghadap ke arahmu dengan perutnya menempel di perutmu.

2. Selanjutnya, sangga bayi menggunakan bantal (jika diperlukan), dan pegang bayi ke arah payudara. Pastikan posisi ibu tidak dalam posisi membungkuk.

3. Letakkan ibu jari dan jarimu pada area areola.

4. Miringkan kepala bayi sedikit kebelakang dan sentuh atau gelitik bibir bayi dengan puting susu sampai bayi membuka mulutnya secara lebar.

5. Bantu bayi untuk menghisap payudaramu dengan cara menempatkan rahang bawahnya jauh di bawah puting terlebih dahulu.

6. Miringkan kepala bayi ke depan, lalu tempatkan rahang atas bayi secara dalam ke payudara.

7. Pastikan seluruh puting susu masuk ke dalam mulut bayi dan setidaknya 1 1/2 inci aerola masuk ke dalam mulut bayi.

Setelah proses latching selesai, jangan langsung menarik payudara dari mulu bayi karena dapat melukai puting susu. Cara melepaskan bayi ketika sudah selesai menyusui adalah dengan menekan bagian payudara di dekat mulut bayi atau dengan lembut memasukan jari ke ujung mulut bayi.

Penulis: Frida Anggi Pratasya

#Women for Women