RedaksiHarian – Marc Marquez mengawali MotoGP 2024 dengan hasil yang cukup solid bersama tim barunya, Gresini Racing yang notabene salah satu mitra Ducati.
Dari dua balapan yang sudah dijalani, prospek bagus ditunjukkan rider berjuluk Baby Alien tersebut dengan meraih satu podium.
Ya, Marquez berhasil mempersembahkan podium pertamanya bagi Gresini Racing usai finis di urutan kedua dalam sesi sprint GP Portugal.
Hasil tersebut seolah menjadi tanda bahwa adaptasi Marquez dengan motor Ducati Desmosedici GP23 sudah berada di arah yang benar.
Meski demikian, hal itu tidak bisa menjadi jaminan langkah peraih delapan gelar juara dunia tersebut bisa mulus hingga akhir musim.
Pasalnya, Marquez akan menghadapi lawan-lawan berat dengan kuda besi yang tidak kalah kompetitif, salah satunya adalah Pedro Acosta.
Meski bertindak sebagai rookie alias pemula di MotoGP 2024, rider milik GASGAS Tech3 tersebut tidak gentar melawan rival hebat.
Marquez juga menjadi salah satu korban dari kegesitan pembalap yang digadang-gadang menjadi titisannya itu di dua seri pertama.
Bagaimana tidak? Acosta yang mengendari motor KTM RC16 mampu merepotkan Marquez pada seri pembuka MotoGP 2024.
Dalam balapan yang digelar di Sirkuit Lusail, Qatar itu, Acosta bahkan sempat berada di depan Marquez dalam perebutan urutan keempat.
Akan tetapi, Acosta harus mengakui pengalaman Marquez yang akhirnya mampu merebut posisi tersebut pada akhir lomba.
Di GP Portugal yang merupakan balapan kedua musim ini, Acosta semakin menggeliat dengan meraih podium ketiga di balapan utama.
Melihat keganasan Acosta di dua seri pertama MotoGP 2024, Livio Suppo yang merupakan mantan manajer Repsol Honda angkat bicara.
Pria asal Italia tersebut tak segan membuat perbandingan antara Marquez dan Acosta yang disebut sebagai titisannya sendiri.
Dari segi bakat, Marquez dan Acosta memiliki kemiripan di mana keduanya merupakan rider yang ulet dengan ciri khas yang bisa teramati di lintasan.
Meski demikian, Acosta memiliki satu keunggulan di mata Suppo yang tidak dimiliki oleh Marquez walau dengan pengalamannya.
Satu keunggulan tersebut adalah kemampuan Acosta dalam berkomunikasi yang jauh lebih baik dibandingkan rider berusia 31 tahun itu.
Meski baru berusia 19 tahun, Acosta mampu menghadirkan nuansa yang berbeda ketika sedang berada di tengah-tengah media.
Tak ayal, kemampuan Acosta tersebut berhasil membawa ingatan Suppo terhadap sosok Valentino Rossi yang melegenda di MotoGP.
Dalam kesempatan yang sama, pria yang juga pernah menjadi manajer Ducati itu menilai Marquez memiliki penampilan licik.
“Acosta mempunyai spontanitas yang memalukan, dia mengingatkan saya pada Valentino Rossi ketika dia masih muda,” ujar Suppo.
“Dia membuat lelucon dan memiliki beberapa trik yang brilian.”
“Dalam semua wawancaranya dia mengatakan hal-hal cerdas, dia membumi dan orang normal seperti ini.”
“Pedro Acosta mengatasi masalah, menganalisis apa yang terjadi dalam hitungan milidetik,” imbuhnya, dilansir dari Motosan.