redaksiharian.com – Kekhawatiran akan serangan nuklir Rusia meningkat belakangan ini. Seorang pejabat senior NATO mengatakan, serangan nuklir Rusia akan mengubah arah konflik dan hampir pasti memprovokasi “respons fisik” dari sekutu-sekutu Ukraina dan kemungkinan dari NATO.

Dilansir kantor berita Reuters, Kamis (13/10/2022), pejabat NATO yang tak ingin disebut namanya itu mengatakan, setiap penggunaan senjata nuklir oleh Moskow akan memiliki “konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya” bagi Rusia.

Pejabat NATO itu mengatakan serangan nuklir oleh Moskow “hampir pasti akan memicu respons fisik dari banyak sekutu, dan berpotensi dari NATO sendiri”.

Lebih dari tujuh bulan setelah invasi ke Ukraina, Rusia telah menderita kerugian besar dalam hal pasukan dan peralatan, dan dipukul mundur di beberapa wilayah dalam sebulan terakhir.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukannya, dan mengancam akan mempertahankannya dengan senjata nuklir.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan mengatakan bulan lalu, bahwa Amerika Serikat telah menjelaskan kepada Moskow “konsekuensi parah” yang akan dihadapinya jika menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Sullivan tidak secara terbuka menjelaskan konsekuensi apa yang dimaksud.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, berbicara kepada wartawan di markas NATO pada hari Rabu (12/10), mengatakan Amerika Serikat sedang memantau setiap indikasi perubahan yang mengkhawatirkan dalam postur nuklir Rusia , yang akan menunjukkan Putin mungkin akan melakukan serangan nuklir.

“Kami belum melihat indikator apa pun pada saat ini yang akan membuat kami percaya itu,” kata Austin.

Lihat Video: Eks Penasihat AS: Putin Harus Siap Bunuh Diri Jika Pakai Nuklir

Menurut sejumlah diplomat Barat, Moskow sedang mencoba untuk menakut-nakuti Barat agar mengurangi dukungannya untuk Ukraina dengan mengisyaratkan penggunaan senjata nuklir taktis untuk mempertahankan wilayah-wilayah Ukraina yang dicaplok.

Sementara itu, NATO mengatakan akan melanjutkan latihan kesiapsiagaan nuklir tahunannya pada minggu depan. Dalam latihan itu, angkatan udara NATO akan mempraktekkan penggunaan bom nuklir AS yang berbasis di Eropa dengan latihan penerbangan, tanpa senjata asli.

“Ini adalah latihan untuk memastikan bahwa penangkal nuklir kami tetap aman, terjamin dan efektif,” kata kepala NATO Jens Stoltenberg, seraya menambahkan kekuatan militer NATO adalah cara terbaik untuk mencegah eskalasi ketegangan.