redaksiharian.com – Program clean cooking dengan membagikan penanak nasi berbasis listrik atau rice cooker gratis belum akan terlaksana pada tahun 2023. Hal ini lantaran belum adanya alokasi anggaran terkait program tersebut di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengakui, pihaknya dan Kementerian Keuangan belum memberi persetujuan terhadap alokasi anggaran program clean cooking pada 2023. Dengan demikian, program tersebut tidak bisa terealisasi tahun ini.

“Kalau itu memang sesuatu yang dari awal di pagu indikatifnya sudah dimasukkan ya bisa dibicarakan,” ujar dia, di Gedung DPR RI, Jakarta , Kamis (8/6/2023).

Namun demikian, Suharso membuka kemungkinan, program clean cooking dapat terlaksana pada tahun depan.

Pembahasan terkait alokasi anggaran bagi-bagi rice cooker gratis itu dapat dilakukan ketika pemerintah melakukan pembicaraan pagu anggaran, usai Presiden Joko Widodo membacakan RUU APBN 2024.

“Jadi masih terbuka kemungkinannya,” kata Suharso.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, pemerintah merencanakan program clean cooking dengan menyasar 474.660 rumah tangga yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia pada tahun ini.

Anggaran untuk program clean cooking tersebut yakni mencapai Rp 237,22 miliar. Namun, program tersebut masih belum mendapat restu Bappenas.

“Saat ini program clean cooking belum bisa dieksekusi karena Bappenas menginginkan adanya surat tertulis dari DPR RI yang ditujukan ke Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas bahwa Kementerian ESDM memiliki program clean cooking di tahun anggaran 2023,” ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (6/6/2023).

Terganjal anggaran

Ia pun berharap dalam kesimpulan rapat dengan DPR RI yang dilakukan pekan ini maupun pekan depan bisa memuat program clean cooking tersebut sehingga bisa segera dieksekusi.

Jisman mengaku, mandeknya program clean cooking menjadi salah satu penyebab realisasi belanja Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM masih sangat minim, yakni 6,8 persen per akhir Mei 2023 dari pagu anggaran Rp 709,4 miliar di tahun ini.

Selain belum bisa diimplementasikan tahun ini, ternyata program clean cooking juga belum mendapatkan alokasi anggaran untuk tahun 2024, yang rencananya menyasar 680.000 rumah tangga dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 340 miliar.