RedaksiHarian – Baru tiga seri bergulir, Acosta telah menunjukkan ancaman baru pada persaingan grid kelas premier musim ini.
Pembalap berusia 19 tahun itu tidak terlihat seperti seorang pemula dalam mengarungi kelas para raja.
Alih-alih tertinggal, Juara Dunia Moto2 2023 dan Moto3 2021 itu justru langsung menunjukkan bukti bahwa ia memang sudah layak untuk bersaing di kelas para raja.
Acosta hampir selalu berhasil meramaikan garda terdepan setiap kali balapan bergulir.
Penampilan sensasionalnya terlihat dari cara dia melakukan manuver kepada para pembalap senior yang lebih berpengalaman hingga para juara dunia seperti Marc Marquez dan Francesco Bagnaia.
Hasilnya, dia sukses merebut back-to-back podium pada seri Portugal dan Americas.
Bahkan di seri Americas yang digelar di COTA, sirkuit kekuasaan Marc Marquez, Acosta nyaris juara sebelum disalip Maverick Vinales yang tampil memang luar biasa pada seri tersebut.
Berkat raihan hasil-hasilnya sejauh ini, Acosta pun diprediksi tak lama lagi akan segera menjemput gelar juara pertamanya.
Sebagaimana yang diutarakan lehgenda MotoGP Kevin Schwantz yang juga terbelalak melihat bagaimana impresifnya Acosta musim ini.
“Pedro adalah fenomena baru yang hebat. Dia dengan jelas menunjukkan bahwa dia adalah pembalap sensasional untuk kelas tersebut, dia mengesankan sejak balapan pertamanya,” kata Schwantz kepada Diario AS.
“Kecepatannya tidak dapayt disangkal dan meskipun saya tidak tahu banyak tentang kepribadiannya di liuar lintasan, skillnya sebagai pembalap sudah lebih dari jelas.”
“Dia punya kecepatan untul tetap menjadi yang terdepan, hal yang mengesankan bagi seorang pembalap debutan,” ucap juara dunia 1993.
Legenda balap asal Amerika Serikat itu juga yakin bahwa seiring berjalannya waktu, Acosta akan semakin menjadi pembalap yang membahayakan rival-rivalnya.
Sebab baru debut saja dia sudah sangat beradaptasi dengan baik dan mencerminkan sebagai pembelajar yang cepat.
Artinya, perlahan tapi pasti, pembalap asal Spanyol itu akan segera mengetahui seluk-beluk balapan sampai hal detail.
“Seperti penggunaan ban yang optimal bagaimana, batasan yang tidak boleh dilewati mana saja,” kata Schwantz.
“Dan begitu dia menguasai aspek-aspek ini, saya pikir dia akan mulai memahami dengan tepat apa yang dibutuhkan untuk juara,” tandasnya.
Performa Acosta yang makin mengancam disebut-sebut bisa jadi makin memuncak jelang balapan kandang pada akhir pekan ini pada MotoGP Spanyol 2024 di Sirkuit Jerez.
Sirkuit yang sangat sudah dia kenal dan familiar.
MotoGP Spanyol 2024 sendiri akan bergulir pada 26-28 April 2024. Pada seri ini nanti, persaingan internal KTM juga akan lebih sengit karena sang test rider Dani Pedrosa juga akan turun gunung menggunakan wildcard.