RedaksiHarian – Marc Marquez akan kembali mengawal timnya Gresini Racing akhir pekan ini dalam rangkaian sesi MotoGP Prancis 2024 di Sirkuit Le Mans.

Pembalap berjuluk Baby Alien tersebut memiliki modal apik menuju balapan kelima MotoGP 2024 ini bersama motor Ducati Desmosedici GP23.

Podium perdana bersama Gresini Racing dari balapan utama akhirnya mampu dipersembahkan Marquez pada seri sebelumnya, GP Spanyol.

Finis kedua didapatkan peraih delapan gelar juara dunia itu di Sirkuit Jerez, Spanyol usai melakoni duel epik melawan Francesco Bagnaia.

Ya, duel adu cepat yang tersaji di lap-lap terakhir GP Spanyol melawan rider andalan tim pabrikan Ducati itu menyita banyak perhatian.

Insiden kontak pun sempat terjadi antara Marquez dan Bagnaia namun keduanya masih mampu melanjutkan lomba dan menyelesaikannya.

Sepak terjang rider asal Spanyol itu yang tidak kenal kata menyerah di lintasan memang diakui oleh banyak pihak, salah satunya Jorge Lorenzo.

Por Fuera bahkan menyebut bahwa Marquez memiliki naluri sebagai seorang pembunuh yang tinggi meski tampaknya dia seperti pria yang normal.

Dengan naluri itu, Marquez bisa disandingkan dengan Dani Pedrosa, Valentino Rossi dan dirinya saat masih aktif dulu.

“Namun di lintasan ia adalah seorang pembunuh, tapi seperti Pedrosa, Stoner, Rossi atau saya,” tuturnya menambahkan.

Lebih lanjut, peraih tiga gelar juara dunia tersebut juga memberi kesaksian bahwa Marquez tak segan membuat pesaingnya keluar lintasan.

Banyak pembalap crash alias terjatuh di trek karena terlibat aksi manuver melawan rider berusia 31 tahun itu bahkan sebelum dia berada di kelas MotoGP

“Dia tak keberatan membuat Anda keluar lintasan,” ucap Jorge Lorenzo menjelaskan.

“Faktanya, ia telah menjatuhkan banyak pembalap di kelas 125, 250, dan bahkan MotoGP, dan ia membayarnya berkali-kali,” imbuhnya.

Sebagai seorang pembalap, Marquez memang memiliki mentalitas sangar dengan berani mengambil risiko tinggi dan tidak takut celaka.

Karena hal itulah, rider yang identik dengan nomor 93 tersebut sangat berbahaya sebagai lawan.

“Dia sangat berbahaya sebagai rival, karena dia adalah satu-satunya yang tidak keberatan melukai dirinya sendiri,” ucap Lorenzo.

“Kami semua tidak ingin terluka, ketika seorang petarung tidak peduli untuk terluka, dia sangat berbahaya.”

“Dia tidak keberatan jatuh, melukai dirinya sendiri, merusak sesuatu,” imbuhnya.