RedaksiHarian – Luca Marini masih belum keluar dari catatan buruk jelang gelaran seri balap ketiga MotoGP Americas 2024 yang akan bergulir akhir pekan ini.
Saat pembalap lain mengencangkan sabuknya untuk hasil lebih baik, Marini adalah salah satu yang masih teronggok dengan kepedihan karena performa yang mengecewakan.
Adik Valentino Rossi tersebut menjadi 1 dari 3 pembalap yang sama sekali gagal mencetak poin dalam dua seri balap yang sudah berjalan.
Sebagai informasi, untuk mendapatkan poin di MotoGP pembalap cukup finis ke-15 saat balapan atau ke-9 saat sprint.
Apes, Marini gagal melakukannya.
Kesan pertama Marini di atas RC213V sama sekali tidak bagus karena menjadi pembalap yang langganan finis di barisan belakang.
Hasil terbaik Marini adalah posisi ke-17 saat balapan MotoGP Portugal dan itu pun dia hanya lebih baik dari Franco Morbidelli (Prima Pramac) yang sempat terjatuh.
Adaptasi dengan motor Honda yang memang sedang jadi ‘pesakitan’ di grid MotoGP mungkin jadi penyebabnya.
Akan tetapi, selain itu ada faktor yang tak boleh dilupakan dari diri Marini sendiri.
Hal tersebut berkaitan dengan postur tubuh Marini yang menjulang setinggi 184 meter. Pembalap 26 tahun ini menjadi rider tertinggi di grid MotoGP saat ini.
Dengan tinggi badan tersebut, berat badan Marini juga terpengaruh.
Marini masuk daftar tiga besar daftar pembalap MotoGP terberat setelah Augusto Fernandez (73 kg) dan Takaaki Nakagami (70 kg).
Padahal tubuhnya sudah kurus kering sebagaimana kakak tirinya Rossi yang punya tinggi 181kg tetapi bobotnya cuma 69kg.
Postur tubuh dan berat badan memang sangat berpengaruh dalam balapan di mana kendaraan justru dibuat seringan mungkin.
Tubuh yang jangkung juga membuat Marini harus berusaha lebih keras untuk menemukan posisi yang nyaman dengan motornya.
Sudah sulit untuk melaju dengan cepat, kalah gesit pula. Lengkap. Wajar apabila Marini pernah mengusulkan pembatasan berat badan di MotoGP.
Kini, Marini telah berdamai dengan situasinya. Dia pun menanggapi kelebihan yang berujung kelemahan ini dengan candaan bernada sarkas.
“Kalau harus kurang dari itu, mustahil bagi saya. Kecuali, saya memotong kaki saya.”
“Namun, saya tidak ingin melakukannya. Dalam kehidupan sehari-hari saya terlihat sangat keren. Saya senang punya badan lebih tinggi daripada yang lain,” candanya.
Karena perkara postur tubuh sulit diubah, satu-satunya jalan bagi Marini adalah memperbaiki dan menyesuaikan cara balapannya di lintasan.
Marini masih optimistis bisa meraih hasil bagus bersama Honda.
“Saya pikir kami hanya butuh menemukan setelan dasar yang cocok untuk saya,” kata pembalap yang dikenal punya kemampuan analisis yang baik ini.
“Kami hanya perlu waktu untuk itu tetapi saya rasa kami sudah berada di jalur yang benar,” tukasnya.
Marini akan melanjutkan perjuangannya dalam seri MotoGP Americas yang akan berlangsung pada 12-14 April 2024 di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Amerika Serikat.