redaksiharian.com – Gempa Jogja (Yogyakarta) yang terjadi pada 27 Mei tahun 2006 memang berpusat di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Masyarakat bisa mengenang bencana yang memorak-porandakan Yogyakarta, Klaten, dan sekitarnya itu di Monumen Gempa Yogya di Bantul yang dekat dengan pusat gempa.
Namun, monumen untuk mengenang gempa itu tidak hanya ada di Bantul. Berlokasi cukup jauh dari pusat gempa, sekitar 26 kilometer ke arah timur laut, ada Monumen Lindu Gedhe .
Monumen Lindu Gedhe ini tepatnya berada di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Adapun lindu adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti gempa dalam bahasa Indonesia, sementara gedhe berarti besar. Jika diartikan, Monumen Lindu Gedhe berarti “Monumen Gempa Besar”.
Kenapa monumen dibangun jauh dari pusat gempa Yogya?
Monumen Lindu Gedhe dibangun dan diresmikan langsung oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 26 Mei 2007.
Dikutip dari laman , pengelola Monumen Lindu Gedhe bernama Suminto mengungkap kenapa monumen dibangun cukup jauh dari pusat gempa.
“Gubernur Jawa Tengah saat itu Pak Mardiyanto mengatakan, di sini adalah titik pusat rawan gempa dan merupakan daerah yang parah terdampak gempa, sehingga berinisiatif untuk membuat monumen,” ujar dia.
Monumen Lindu Gedhe juga dilengkapi fasilitas, seperti dokumentasi foto saat terjadi gempa. Pengunjung juga bisa menonton film dokumenter seputar gempa 2006.
Tujuan dibangunnya monumen ini, selain sebagai pengingat gempa besar pada 2006, adalah untuk pembelajaran masyarakat ke depan seputar edukasi penyelamatan dari bencana gempa bumi untuk menghindari jatuhnya banyak korban.
Sebagai info, gempa yang terjadi pada tahun 2006 silam itu memiliki kekuatan hingga 5,9 skala Richter (SR) dan terjadi selama 57 detik.
Meski hanya berlangsung kurang dari satu menit, gempa merobohkan banyak rumah dan menewaskan lebih dari 6.000 orang.