redaksiharian.com – >
SEMARANG,KOMPAS.com – Musim hujan mulai melanda hampir sebagian besar wilayah Indonesia. Bahkan sudah mulai banyak kendaraan yang menjadi korban banjir .
Seperti diketahui, mobil yang menjadi korban banjir memiliki tingkat kerusakan yang cukup serius. Pperbaikannya juga membutuhkan dana yang tak sedikit, apalagi bila tanpa asuransi.
Karena itu, pengendara perlu berhati-hati saat mobil terjebak banjir atau ketika akan menerjang banjir. Baiknya dipikir matang-matang terkait dampak buruknya.
Perlu diperhatikan, batas aman mobil menerjang banjir biasanya sekitar 30 cm atau setinggi trotoar jalan. Lebih dari itu, ada bahaya tersembunyi yang siap mengancam.
Bila ternyata air sampai masuk kabin, ada beberapa penangan yang harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan.
Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto menjelaskan, mobil yang baru selesai menerjang banjir cukup tinggi direkomendasikan untuk mendapatkan perawatan khusus.
Patokannya adalah kondisi mobil korban banjir, Nasmoco mengkategorikan dalam tiga kondisi yakni ringan, sedang, dan berat.
Semua komponen mesin dan elektrikal dipastikan normal sebelum melanjutkan perawatan sesuai prosedur. Secara risiko kerusakan, ada beberapa, yakni water hammer, sistem kelistrikan bermasalah, maupun interior berjamur.
” Banjir 50 cm atau lebih air bisa saja sudah masuk ke kabin. Poin pemeriksaan dan standar operasional prosedur (SOP) penanganan mobil korban banjir di mulai sektor mesin, kelistrikan, dan interior. Nanti akan kita cek semuanya, dan analisa dampak kerusakan,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (9/10/2022).
Pada sektor mesin, Bambang mengatakan, nomor satu yaitu pergantian oli. Air yang terhisap masuk ruang bakar bisa merusak komponen mesin seperti piston, ring piston, dan klep.
Water hammer dampaknya fatal, piston bisa bengkok dan blok mesin pecah. Biayanya pun akan semakin membengkak, lantaran harus ganti segelondong blok mesin.
“Oli ganti full termasuk filter, nanti kita tap sampai habis dan di pastikan tidak ada air masuk ke ruang bakar,” kata dia.
Selanjutnya sektor kelistrikan mobil akan dibersihkan dan dikeringkan supaya tak berisiko mengalami korsleting.
Hal itu berlaku untuk kelistrikan mesin dan interior jika mobil terendam sampai kabin.
“Kabel kita cek semuanya, jangan sampai jadi biang kerok masalah kemudian hari. Mulai kabel pengapian, sekitar ECU akan di cek detail,” ujar Bambang.
Selain cek semua komponen, pembersihan total sampai interior supaya kembali bersih, sisa air dan lumpur di sela-sela lantai lama-kelamaan bisa membuat mobil berkarat.
“Lumpur atau kotoran yang masuk kan bisa menyebabkan karat, nanti diberikan treatment khusus. Jok, karpet, dan dashboard dibongkar biar bekas air bisa bersih,” tambahnya.