redaksiharian.com – Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mendukung pernyataan Menko Polhukam sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Menkominfo Mahfud MD agar Kejaksaan Agung ( Kejagung ) membongkar kasus proyek pembangunan menara base transceiver station (BTS) 4G yang menjerat Johnny G Plate sebagai tersangka.
Menurut Sahroni, Kejagung perlu menyeret semua pihak yang terlibat tanpa terkecuali. Kasus sebesar ini diragukan jika hanya melibatkan satu atau dua pihak.
“Siapa saja pemainnya, vendornya, dan semua yang terlibat. Karena menurut saya di skandal sebesar ini, tidak mungkin hanya seorang Johnny Plate yang bermain,” kata Sahroni dalam keterangannya, Rabu (24/5/2023).
Sahroni berpandangan, jika hal itu dilakukan, maka semua praduga dan fitnah dalam kasus ini bisa menjadi jelas.
Di sisi lain, ia menyoroti pernyataan Mahfud yang mengaku sudah mendengar dugaan aliran dana dari kasus ini mengalir ke partai politik. Namun, Mahfud menganggap informasi itu sebagai gosip politik saja.
Mahfud MD, kata Sahroni, juga menyebut bahwa pengungkapan kasus tidak ada sangkut pautnya dengan politik sama sekali.
Sahroni menyebut respons Mahfud itu merupakan bentuk ketegasan bahwa pengungkapan kasus ini bukan karena alasan-alasan politis.
“Terus terang saya senang dengan statement Pak Mahfud. Apa yang disampaikan oleh Pak Mahfud senada dengan yang saya pernah katakan, bahwa kasus ini bukan soal politisasi, tapi murni karena temuan hukum,” jelasnya.
“Jadi saya harap Pak Mahfud MD bisa terus kawal penyelesaian kasus ini, agar stabilitas politik dapat terjaga menjelang 2024,” tambah Wakil Ketua Komisi III DPR ini.
Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD mengatakan bahwa ia mendapatkan informasi ihwal aliran dana kasus dugaan korupsi pembangunan menara BTS 4G mengalir ke tiga partai politik.
“Ya, saya juga dapat berita itu, dengan nama-namanya. Tetapi, saya anggap itu gosip politik. Kami bekerja dengan hukum saja,” kata Mahfud usai melantik pejabat eselon I Kominfo di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2023)
Hal itu disampaikan oleh Mahfud ketika wartawan menanyakan isu tentang nama-nama partai politik yang terseret dalam kasus tersebut.
Mahfud menyatakan bahwa dirinya juga sudah melapor ke Presiden Joko Widodo terkait informasi aliran dana ke parpol itu.
“Saya juga sudah lapor soal itu ke presiden, ‘Pak, saya tidak akan masuk ke soal ini’. Ini pembuktiannya akan rumit dan mungkin menimbulkan kemelut politik. Oleh sebab itu, saya persilakan kejaksaan atau KPK (untuk mendalami),” kata Mahfud.