redaksiharian.com – Microsoft bakal menyaingi Apple dan Google dalam menyediakan toko aplikasi bagi pengguna. Pasalnya, Microsoft dilaporkan sedang membuat toko game Xbox versi mobile agar bisa menawarkan game secara langsung ke pengguna.

Rincian rencana pembuatan Xbox mobile game store itu terungkap dalam dokumen yang diajukan Microsoft ke Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA).

CMA berperan menyelidiki akuisisi Microsoft atas Activision Blizzard. Nah, dalam dokumen itu, Microsoft menjelaskan bahwa tujuan utama akuisisi adalah untuk membantu perusahaan membangun posisinya di bidang game mobile . Rencana tersebut tampaknya termasuk membuat platform dan Xbox mobile game store.

“Transaksi ini akan meningkatkan kemampuan Microsoft untuk membuat toko game generasi berikutnya yang beroperasi di lintas perangkat, termasuk (perangkat) mobile berkat penambahan konten Activision Blizzard,” demikian kata Microsoft dalam dokumen ke CMA, dikutip KompasTekno dari The Verge, Kamis (20/10/2022).

“Untuk membangun komunitas gamer Activision Blizzard yang sudah ada, Xbox akan berupaya mengeskalasi Xbox Store ke mobile, menarik gamer Xbox Mobile Platform baru,” lanjut keterangan itu.

Adapun untuk menarik minat pengguna Google Play Store dan App Store, Microsoft mengatakan akan menawarkan konten yang terkenal dan populer, sehingga mereka terdorong mencoba toko game mobile miliknya.

Misalnya dengan memanfaatkan game Call of Duty: Mobile dan Candy Crush Saga bikinan Activision dan King yang populer di ranah game mobile.

Sementara itu, untuk merayu pengembang agar turut memanfaatkan Xbox mobile game store, pengembang akan diberi keleluasaan untuk mengelola aplikasinya dibanding di toko aplikasi lain.

Selain itu, Microsoft juga akan menawarkan sistem pembayaran yang lebih “bebas” bagi pengembang untuk memproses pembelian item dalam aplikasi.

Benefit itu tidak tersedia di App Store, sehingga berpeluang memikat minat pengambang seperti Epic Games yang selama ini mengkritik kebijakan App Store yang ketat.

Akuisisi Activision Blizzard 68,7 miliar dolar AS

Microsoft mengumumkan akuisisi Activision Blizzard awal tahun ini. Nilai transaksi tersebut mencapai 68,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.070 triliun. Nilai akuisisi ini menjadi yang terbesar dalam sejarah akuisisi perusahaan game setelah Take-Two dan Tencent.

Transaksi akuisisi diharapkan Microsoft rampung pada tahun depan. Ketika proses akuisisi selesai, Microsoft mengeklaim mereka bakal menjadi perusahaan game terbesar ketiga di dunia setelah Tencent dan Sony, apabila dilihat dari segi pendapatan.

Selain itu, mayoritas game yang berada di bawah naungan Activision Blizzard nantinya juga bakal bisa dimainkan secara gratis melalui layanan Xbox Game Pass. Beberapa di antaranya adalah seri populer seperti Call of Duty, Warcraft, Diablo, Overwatch, hingga Candy Crush.