redaksiharian.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menyatakan, pelaku UMKM saat ini belum sepenuhnya produktif.

Hal tersebut karena sebagian UMKM masih memanfaatkan teknologi rendah. Sehingga kualitas produk UMKM belum banyak yang mampu bersaing.

“Kalau kita evaluasi berpuluh-puluh tahun UMKM tidak banyak berubah. Struktur ekonomi Indonesia masih didominasi usaha mikro yang mencapai 96 persen,” ujar dia dalam acara Kompetisi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 2022, Senin (12/12/2022).

Teten mengatakan, melihat dari pengalaman selama ini, UMKM belum dapat dibilang naik kelas secara signifikan.

Menurut catatannya, UMKM yang telah masuk ke dalam industri baru sebnayk 6-7 persen dari keseluruhan. Sedangkan, UMKM yang sudah masuk rantai pasok global baru 4,1 persen.

“Coba bandingkan dengan Vietnam, satu negara yang baru memulai, itu 26 persen UMKM-nya sudah terhubung ke rantai pasok industri,” ujar dia.

Oleh karena itu, meskipun UMKM saat ini mendominasi pelaku usaha di Indonesia, tetapi kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) baru 61 persen. Artinya, para pelaku UMKM belum produktif.

“Selain tadi masih menggunakan teknologi produksi yang masih sederhana,” imbuh dia.

Untuk itu, Teten bertekad mengubah pendekatan ke UMKM. Pihaknya akan memperbaiki ekosistem bisnis bagi UMKM.

Salain itu, KemenkopUKM juga akan mendorong UMKM untuk masuk ke produk yang berfokus pada kreativitas dan inovasi teknologi.

Demi mencapai target tersebut, KemenkopUKM saat ini bekerja sama denga inkubator bisnis swasta dan dari perguruan tinggi.

“Kami juga menyasar pelaku UMKM dari kalangan anak muda yang terdidik, kita ingin siapkan menjadi The Future SME kita yang bisa kompetitif di pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri,” tandas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.