RedaksiHarian – Kementerian Sosial (Kemensos) melengkapi kapal nelayan bantuan untuk masyarakat di Kabupaten Bangka dan Bangka Selatan, Bangka Belitung, dengan alat pemanggil ikan.

Menteri Sosial Tri Rismaharini di Sungailiat, Bangka, Selasa, mengatakan alat pemanggil ikan tersebut berfungsi agar tangkapan ikan para nelayan semakin banyak dan mencari ikan menjadi efisien.

“Alat itu sekarang sedang dibuatkan, alat yang bisa mengundang ikan datang. Tujuannya untuk menghemat BBM (bahan bakar minyak). Jadi bukan bapak cari ikannya, itu bisa dibuktikan,” ujar Mensos Risma.

Alat pemanggil ikan tersebut merupakan inovasi mahasiswa Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS). Mensos Risma mengatakan alat tersebut segera dipasang usai diproduksi.

Alat pemanggil ikan buatan para mahasiswa ITTS berbentuk persegi panjang. Alat ini berisikan komponen elektronika yang bisa mengeluarkan suara audio sonic. Suara tersebut memancarkan gelombang di dalam air, dan mengundang datangnya ikan.

Kapal nelayan tersebut tampak kokoh, dan dibuat dari bahan fiber glass. Selain akan dipasang alat pemanggil ikan, kapal tersebut sudah dilengkapi dengan GPS untuk navigasi.

“Kemudian kelebihan kapal ini juga pakai (radio)rig, jadi bisa komunikasi dengan sesama di daratan,” ujar Mensos.

Mensos di hadapan para nelayan berpesan agar tetap semangat untuk mendapatkan hasil dari program pemberdayaan Kemensos. Harapannya, agar para nelayan tidak lagi terjerat hutang dengan rentenir, karena surutnya pendapatan di luar musim tangkapan ikan.

Dia juga meminta para nelayan yang mendapat bantuan kapal untukmenjaga kondisi kapal, dan tidak menjual kapal tersebut demi mencapai taraf hidup sejahtera.

Mensos Risma menyerahkan bantuan 51 kapal 5 GT kepada nelayan di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Selatan. Penyerahan dilakukan di Kampung Natak, Lingkungan Nelayan 1, Sungailiat.

Semua kapal berjenis fiber dibuat di lokasi dimana 15 kapal dibuat di Sungai Liat, 10 unit di Belinyu, dan 26 unit di Toboali Bangka Selatan. Daya tampung ikan maksimal adalah 2 ton.

Total bantuan berupa 51 unit kapal penangkap ikan 5GT senilai total Rp13.230.862.000.*