redaksiharian.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov membela perang Moskow di Ukraina dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis (22/9) waktu setempat.

Namun, Lavrov langsung meninggalkan ruang dewan setelah menyampaikan pidatonya pada pertemuan 15 negara anggota DK PBB tersebut. Dengan demikian, Lavrov tidak mendengarkan saat para menteri lain berbicara, termasuk Menlu AS Antony Blinken, Menlu China Wang Yi dan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba..

Dilansir dari kantor berita Reuters, Jumat (23/9/2022), sikap Lavrov tersebut menuai ejekan Menlu Ukraina.

“Saya melihat hari ini bahwa diplomat Rusia melarikan diri persis seperti pasukan Rusia,” cetus Kuleba pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang akuntabilitas di Ukraina.

Ini merupakan pertemuan DK PBB tentang Ukraina yang ke-20 kalinya tahun ini. Namun, tetap saja DK PBB tidak dapat mengambil tindakan yang berarti karena Rusia adalah anggota tetap pemegang hak veto, bersama dengan Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan China.

Dalam pidatonya, Lavrov menuduh Ukraina mengancam keamanan Rusia dan “dengan berani menginjak-injak” hak-hak orang Rusia dan para penutur bahasa Rusia di Ukraina. Dia menambahkan bahwa itu semua “hanya mempertegas keputusan untuk melakukan operasi militer khusus tidak dapat dihindari.”

Lavrov mengatakan negara-negara yang memasok senjata ke Ukraina dan melatih tentaranya adalah pihak-pihak dalam konflik. Dia menambahkan bahwa “pembuatan konflik yang disengaja oleh Barat secara kolektif tetap tidak dihukum”.

Sementara Menlu AS Antony Blinken berjanji bahwa Washington akan terus mendukung Ukraina untuk mempertahankan diri.

“Tatanan internasional yang kita berkumpul di sini untuk menegakkannya, sedang dicabik-cabik di depan mata kita. Kita tidak bisa membiarkan Presiden Putin lolos begitu saja,” katanya kepada DK PBB.