redaksiharian.com – – Mampir ke wahana bernama Sahara the Secret Pyramid di Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara bisa menjadi pilihan untuk mengisi waktu luang dan pelepas stres.
Jika mau mencoba, wahana ini masih ada hingga 21 Mei 2023.
Sahara the Secret Pyramid buka setiap hari pukul 10.30-21.30 WIB.
“Kami buka setiap hari, jam 10.30-21.30,” ujar panitia penyelenggara di lokasi, Amos Adhitya saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis (13/4/2023).
Tarif masuk wahana ini untuk Senin-Kamis dibanderol RP 60.000, sementara Jumat-Minggu Rp 80.000.
Kompas.com sempat mampir untuk menjajal wahana unik ini. Berikut ulasan singkatnya.
Pengalaman menjajal Sahara the Secret Pyramid
Memasuki MOI, saya cukup kesulitan mencari letak wahana Sahara the Secret Pyramid ini.
Bagi orang-orang yang baru pertama kali datang ke mal ini, tata letak mal yang cukup unik dan arsistik membuat pencarian wahana cukup menantang.
Saya perlu bertanya beberapa kali hingga akhirnya tiba di wahana Sahara the Secret Pyramid ini.
Tiba di wahana, kita bisa membeli tiket, kemudian melepas sepatu dan menitipkan barang.
Barang bawaan sebetulnya bisa dibawa. Namun agar lebih nyaman, kita bisa menitipkannya.
Kaos kaki tetap digunakan untuk pelindung jika terkena gesekan di dalam wahana.
Jika kamu tidak memakainya, kaos kaki untuk dewasa dan anak bisa dibeli seharga Rp 10.000.
Memasuki ruangan, kita akan menemukan miniatur oasis yang dihiasi dengan asap-asap bernuansa ungu.
Setelah itu, kita masuk ke ruangan labirin. Di sana, kita harus memilih satu dari dua jalur yang tersedia.
Namun, sekalipun salah memilih jalur, karena ukuran ruangan yang kecil, kita tinggal mengikuti jalan untuk kembali ke jalur yang benar.
Berikutnya, kita akan menemukan piramida dengan pilihan jalur dewasa dan anak.
Untuk jalur dewasa, bagi saya yang sebelumnya belum pernah mencoba wahana bertema “escape game“, rintangan yang dihadirkan cukup menatang dan seru.
Setelah masuk jalur, kita akan dibawa ke bagian bawah ruangan, kemudian merangkak melewati mumi yang sedang tertidur.
Mumi ini tidak bergerak dan tidak akan mengejar, jadi kita tidak perlu khawatir. Hanya saja, mumi tersebut mengeluarkan suara mendengkur yang cukup bikin deg-degan.
Area berikutnya adalah jembatan gantung. Area ini seru untuk dijajal, namun saya pribadi sedikit mengkhawatirkan keamanannya.
Memang, bagian bawah jembatan dilapisi oleh busa atau matras pengaman. Namun, jarak antar-kayu yang cukup lebar membuat saya cukup khawatir terpeleset dan kaki terselip ke celah tersebut.
Apalagi, penggunaan kaos kaki membuat aktivitas jalan di atas jembatan gantung ini terasa sedikit licin.
Namun, tak perlu khawatir, jika tidak ingin melintasi jembatan, kamu bisa turun menggunakan tangga yang ada di samping, kemudian melintas lewat bawah.
Lalu, masuk ke wahana yang mengharuskan kita melompat dari ketinggian 3,6 meter.
Tenang saja, aktivitas ini aman karena panitia sudah menyiapkan tumpukan busa yang akan mengamankan kita saat mendarat.
Selain itu, ada petugas yang berjaga untuk memberi instruksi cara turun yang tepat.
Jalur anak
Kompas.com juga berkesempatan mengintip ke jalur anak.
Namun, untuk diingat, setiap pengunjung hanya diperbolehkan menggunakan satu jalur, dewasa maupun anak. Jadi, kamu hanya bisa pilih salah satu, ya.
Ketika meluncur ke area pertama, kita akan bertemu dengan ruangan penuh kristal yang amat cantik dan bernuansa ungu.
Kemudian, area berikutnya adalah ruangan jamur yang sangat khas anak-anak, kemudian ruangan mandi bola.
Untuk informasi, pengunjung anak diperbolehkan untuk masuk jalur dewasa, namun dengan pendamping orang dewasa.
Apakah wahana ini worth it untuk dikunjungi?
Bagi sebagian orang yang ingin melepas stres dan beraktivitas di sekitar Jakarta, wahana ini bisa dijadikan pilihan. Apalagi jika dikunjungi bersama teman-teman.
Pengalaman unik yang ditawarkan sangat layak dicoba, terutama bagi pengunjung yang sebelumnya belum pernah mencoba wahana dengan konsep “escape room“.
Namun, bagi warga luar Jakarta, seperti saya yang datang dari Bogor, lokasi wahana ini terbilang cukup jauh, baik jika ditempuh menggunakan kendaraan umum maupun pribadi.
Sehingga, destinasi yang menawarkan hiburan sejenis namun permanen, menjadi pilihan yang tak kalah menarik.