redaksiharian.com – Untuk itu, Bea Cukai telah beberapa kali melaksanakan reformasi sejak tahun 90-an. Pada tahun 2017, Bea Cukai mencanangkan program Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai (PRKC) yang hingga akhir pelaksanaannya di tahun 2020 telah mencatatkan persentase capaian dari berbagai inisiatif strategis yang ditargetkan dalam program ini sebesar 99 persen.

Tak berpuas diri dan meyakini bahwa reformasi akan terus bergulir, Bea Cukai melanjutkan upaya perbaikan terus menerus dengan melaksanakan program PRKC Berkelanjutan (PRKCB), yang telah berjalan selama satu tahun.

“Program PRKC 2017-2020 dipandang berhasil memberikan dampak yang signifikan terhadap perbaikan kinerja di tubuh Bea Cukai . Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat area yang masih belum memperoleh hasil yang diharapkan,” ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai , Hatta Wardhana , pada Senin (24/10).

“Terlebih lagi, tantangan dan dinamika ekonomi global yang semakin tidak menentu akibat pandemi Covid-19 juga menuntut adanya respons kebijakan di bidang kepabeanan dan cukai. Maka, bersamaan dengan berakhirnya program PRKC lama, program PRKCB diluncurkan di tahun 2021, mengusung tema penguatan integritas serta perbaikan proses bisnis dan teknologi informasi,” lanjutnya.

Ada empat inisatif strategis dalam PRKCB, yaitu pertama, penguatan integritas dan kelembagaan, kedua penguatan pelayanan, pemeriksaan, dan fasilitasi, ketiga pencegahan dan penindakan pelanggaran, dan terakhir peningkatan penerimaan negara dan dukungan ekonomi.

Empat inisatif strategis tersebut dijabarkan ke dalam 15 program terobosan, 64 sub program terobosan, dan 665 rencana aksi, yang secara umum telah menampakkan capaian positif dalam satu tahun perjalanan PRKCB.

Beberapa indikator yang telah menunjukkan keberhasilan, ialah penataan organisasi lewat reorganisasi Kantor Pusat Bea Cukai dengan adanya penambahan dua direktorat baru, yaitu Direktorat Interdiksi Narkotika (penguatan kapasitas kelembagaan pengawasan NPP), dan Direktorat Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa (penguatan kapasitas kelembagaan komunikasi publik), penerapan NLE (National Logistic Ecosystem), implementasi Smart PCC (dalam kerangka data analytic), dan peningkatan Klinik Ekspor.

Selain empat inisiatif strategis, adanya PRKCB juga mendorong instansi vertikal Bea Cukai untuk turut mendukung implementasi PRKCB melalui Program Kerja Mandiri sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan organisasi di tiap-tiap unit kerja. Dijelaskan Hatta, Program Kerja Mandiri merupakan program kerja yang diusulkan dan diinisiasi oleh instansi vertikal Bea Cukai guna mendukung keberhasilan PRKCB.

Beberapa di antaranya ialah inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi untuk percepatan layanan dan optimalisasi pengawasan, asistensi ekspor dan dukungan UMKM di berbagai daerah, percepatan layanan ekspor, asistensi dan percepatan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK), kolaborasi antarkementerian/lembaga di daerah dalam rangka pengembangan NLE, dan pelibatan pengguna jasa dalam memonitor integritas pegawai.

“Dapat disimpulkan bahwa PRKCB merupakan salah satu bentuk manajemen perubahan atau upaya perbaikan terus menerus pada instansi Bea Cukai dalam rangka meningkatkan kinerja dan kredibilitas organisasi, serta kepercayaan publik,” imbuh Hatta.

Saat ini, menurut Hatta, Bea Cukai terus berupaya untuk menyebarluaskan program-program PRKCB agar bisa diketahui oleh semua pihak, baik internal maupun eksternal. Dari sudut pandang substansi program, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memastikan seluruh inisiatif strategis yang akan ditetapkan menjadi bagian dari program reformasi tersebut, bukan merupakan program rutin biasa (business as usual) dari tiap-tiap unit.

“Tantangan terbesar adalah bagaimana program tersebut dapat dikolaborasikan dengan sistem pengelolaan organisasi yang sudah berjalan dan dapat memberikan hasil/nilai tambah yang signifikan bagi kinerja dan citra Bea Cukai ke depannya. Diharapkan, Bea Cukai akan terus bertransformasi menjadi makin baik dari waktu ke waktu, demi mewujudkan harapan masyarakat serta mendukung tujuan pembangunan nasional,” tutupnya. (*)

Penyelundupan Sabu Seberat 2,8 Kg dari Malaysia Berhasil Digagalkan Tim Gabungan di Tanjung Emas

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Penyelundupan Sabu Seberat 2,8 Kg dari Malaysia Berhasil Digagalkan Tim Gabungan di Tanjung Emas

Tahanan Bea Cukai Bojonegoro Kabur saat Urus Swab Antigen, Setir Mobil dengan Tangan Terborgol

Penampakan Miras dan Rokok Ilegal Rugikan Negara Rp 1,4 Miliar, Dimusnahkan Bea Cukai dengan Dibakar

Tahanan Bea Cukai Kabur saat akan Urus Swab di RSUD dr Koesma Tuban, Padahal Sudah Dikawal Petugas

Bea Cukai Ternate Musnahkan Rokok dan Miras Sitaan sejak 2019, Kerugian Negara Capai Rp 350 Juta

2 Eks Pejabat Ditjen Bea Cukai di Bandara Soetta Divonis 3 Tahun 6 Bulan Kasus Korupsi Jasa Kurir

Perkara Nutup Pintu Rumah, Bikin Menguras Emosi dan Tenaga

AKBP Dody Prawiranegara Bantah Pernah Diperintah Irjen Teddy Minahasa untuk Jebak Linda di Sumbar

Buntut Pernyataan ‘Siap Nyapres’, Hari Ini Ganjar Pranowo Dipanggil Megawati ke Kantor DPP PDIP

Pj Gubernur DKI Minta Pembangunan Pompa Air Sentiong Ancol Rampung Sebelum Musim Hujan Tahun 2023

Bharada E Beralasan Tak Bisa Tolak Perintah Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J: Ricky Rizal Saja Bisa

Pengakuan Rudolf Ungkap Alasan Bunuh Temannya dan Targetkan 2 Orang Lain, Bermula dari Postingan