redaksiharian.com – Ilustrasi

Dream – Hormon merupakan bagian penting dari tubuh manusia agar tiap organ bekerja sesuai fungsinya. Kerja hormon dipengaruhi banyak hal, bukan hanya kondisi fisik tapi juga psikologis.

Pada ibu hamil, perubahan hormon akan terjadi dengan cepat. Begitu juga ketika melahirkan dan menyusui agar, kehamilan bisa bertahan, persalinan lancar dan ibu bisa menyusui bayinya.

Rupanya dalam situasi tertentu, hormon yang diproduksi tubuh jumlahnya berlebihan dan memicu rasa tak nyaman. Salah satunya adalah tremor hebat saat persalinan atau labor shakes.

” Tremor yang terjadi saat persalinan terkait dengan perubahan hormon, respons adrenalin, dan suhu,” kata Desiree Bley, seorang dokter obstetri dai ginekologi di di Rumah Sakit Providence di Portland, Oregon, dikutip dari Parents.

Ia menjelaskan, selama persalinan, oksitosin dapat menyebabkan kontraksi rahim. Sebagian perempuan juga mengalami kontraksi otot di betis, punggung, lengan dan kaki mereka.

Fluktuasi Hormon Secara Dramatis

Kontraksi yang terjadi ditambah dengan hormon stres seperti adrenalin, kortisol, dan epinefrin dan hormon akan berubah dengan cepat yang membuat ibu siap menjalani persalinan dan melahirkan. Semua hormon tersebut bercampur dengan bahan kimia tubuh lainnya yang berfluktuasi secara dramatis.

© MEN

Hal tersebut dapat mengakibatkan reaksi fisik yang masif berupa syok sehingga wanita yang melahirkan dapat gemetar hebat, berkeringat, menangis, muntah, atau menggigil. Kondisi kerap terjadi pada ibu setelah melahirkan.

Berdampak Pada Emosi

” Selain dampak fisik, hormon juga bisa berdampak emosional. Setelah melahirkan, perempuan mungkin merasa tidak senang atau bahagia. Hal ini adalah hal yang wajar dan umum terjadi. Pasalnya, transformasi masif yang dialami wanita pasca melahirkan menguras tenaga mental, fisik, dan emosional,” kata Bley.

© Shutterstock

Menurut Bley, untuk mengurangi tremor atau kondisi menggigil tersebut, ibu bisa berbalut selimut hangat yang dapat membantu merilekskan otot. Bisa juga menghirup aroma yang menenangkan atau pijatan lembut. Bila ibu terus menggigil, jangan ragu untuk segera konsultasi dengan bidan dan dokter.

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: Parents

Persalinan Bisa Memicu Trauma Jangka Panjang, Jangan Ragu Konsultasi

Dream – Hadirnya anak dalam keluarga tak selalu mulus. Banyak proses yang harus dijalani orangtua dan terkadang menimbulkan trauma. Salah satunya adalah proses persalinan.

Banyak yang menganggap proses persalinan adalah hal normal, termasuk rasa sakitnya. Faktanya, pada beberapa ibu harus melalui proses persalinan yang begitu berat, mengalami kesakitan yang luar biasa, proses pemulihan yang panjang, dan kelelahan hebat.

© MEN

Hal ini pastinya berdampak pada kondisi psikologis ibu. Beberapa bahkan sampai mengalami trauma. Apa itu trauma persalinan? Audrey Susanto, seorang psikolog profesional, lewat akun Instagramnya @audreytsusanto, mengungkap trauma adalah stres yang dialami ibu selama/ setelah setelah melahirkan.

” Trauma dapat berupa penderitaan fisik maupun emosional/ psikologis. Satu dari tiga ibu mengalami trauma persalinan. Sebesar 15 hingga 20 persen ibu baru mengalama trauma berkepanjangan,” tulisnya.

Gejala dan Faktor Pemicu Trauma Persalinan

Menurut Audrey, jika tidak ditangani dengan baik, lalu adanya pengalaman traumatis dalam proses persalinan berikutnya, akan semakin meningkatkan kemungkinan komplikasi fisik selama kehamilan dan persalinan. Ibu yang mengalami birth trauma juga meningkatkan kemungkinan post partum depression atau yang biasa dikenal dengan baby blues,” ungkap Audrey.

© Shutterstock

Ada beberapa gejala yang dialami ibu saat mengalami trauma persalinan. Antara lain muncul ingatan/ mimpi buruk, menghindari hal yang mengingatkan trauma/ misalnya pergi ke rumah sakit. Bisa juga merasa sedih, bersalah dan menyalahkan diri sendiri.

Untuk faktor pemicu trauma, bisa karena komplikasi persalinan, tidak mendapatkan dukungan yang cukup, proses persalinan tidak sesuai ekspektasi, perawatan tidak menyenangkan atau bayi meninggal. Bisa juga karena faktor lainnya yang sangat berdampak pada psikologis ibu.

” Jika kamu sedang atau pernah mengalami trauma persalinan segera hubungi psikolog yang kamu percayai,” pesan Audrey.