redaksiharian.com – Inggris tengah berduka. Sebab, orang nomor satu Inggris, Ratu Elizabeth II baru saja tutup usia.

Sebagai pemimpin Inggris, Ratu Elizabeth II telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan memiliki target-target yang ingin dicapai selama hidup. Salah satunya, memangkas kesenjangan sosial.

Dalam catatan detikcom, 10 Mei 2022 lalu, upaya untuk memangkas kesenjangan saat itu rencananya disampaikan dalam acara State Opening Parlemen. Dalam acara itu dijadwalkan pidato dari Ratu Elizabeth II yang diwakilkan oleh Pangeran Charles dan Pangeran William.

Pidato atas nama Ratu tersebut mengumumkan 38 RUU termasuk undang-undang. Aturan itu termasuk untuk meringankan biaya hidup dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Ketidakhadiran Ratu karena sakit gangguan gerak. Hal ini telah diumumkan Istana Buckingham sehari sebelumnya, Senin (9/5).

Saat itu, Pangeran Charles dan Pangeran William dijadwalkan membuka State Opening Parlemen sekaligus menyampaikan pidato pada 11.30 waktu setempat atas nama Ratu.

Pidato kala itu rencananya dibuka dengan janji untuk menumbuhkan ekonomi, meringankan beban keuangan rumah tangga dan mengejar program peningkatan level pemerintah yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan regional di Inggris.

Kemudian, dalam debat House of Commons setelah pidato tersebut, Mantan Perdana Menteri Boris Johnson saat itu diperkirakan akan membahas mengenai bagaimana pemerintah bisa menciptakan lapangan kerja dengan upah tinggi dan keterampilan tinggi.

Dalam RUU yang baru juga akan ada aturan yang tegas untuk kelompok protes, dengan hukuman maksimum 12 bulan jika mengganggu infrastruktur nasional utama seperti bandara, kereta api, dan mesin cetak.