redaksiharian.com – Tehreek e Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas insiden ledakan yang terjadi di Masjid Peshawar , Pakistan . Insiden tersebut telah merenggut ratusan korban jiwa serta menyebabkan korban terluka.Tehreek e Taliban Pakistan (TTP) dikenal juga sebagai Taliban Pakistan . Pada 2014, TTP sempat diusir oleh serangan militer Zarb-e-Azb dari Pakistan .Penolakan tersebut terjadi pascaserangan yang menewaskan ribuan warga sipil dan anggota militer Pakistan .Akan tetapi, melihat kebangkitan Taliban Afghanistan yang mengambil alih kepemimpinan di Kabul, membuat TTP kembali melakukan aksi kejinya setelah sempat padam sementara.

Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, peningkatannya mencapai sekira 50 persen.Berdasarkan laporan yang diperoleh dari Voice of America bahwa pada 2022 telah terjadi 376 serangan teror yang berkaitan dengan TTP dan kelompok militan lainnya. Selain itu, ada 1.000 orang dinyatakan tewas termasuk pasukan keamanan yang diperkirakan berjumlah 300 orang.Sejarah bersama dan tumpang tindih ideologi antara kelompok TTP dan Taliban Afghanistan menjadikan mereka kombinasi yang sangat berbahaya di wilayah Asia Selatan dan Tengah serta komunitas internasional.

Dilansir Pikiran-rakyat.com dari The Diplomat, berikut tiga alasan utama yang menjadi kekhawatiran.1. TTP Mewakili Ekosistem Militan yang DiremajakanTTP menjadi ancaman besar bagi negara Pakistan , dengan kemampuan operasional bersejarah yang sangat besar, modal politik yang kuat, dukungan dari rezim de-facto tetangga yang dipersenjatai dengan peralatan militer AS, dan lainnya akan membuka peluang bagi TTP untuk mengacaukan negara.