4 menit

Sahabat 99, sudah tahu belum kalau ternyata ada beragam jenis jenis awan? Jenisnya sendiri dibedakan berdasarkan ketinggiannya, lo. Selain itu, keberadaan awan-awan ini bisa digunakan untuk memprediksi cuaca!

Awan adalah sekumpulan tetesan air atau es yang berada di atmosfer.

Awan bisa terbentuk karena adanya proses pengembunan uap air yang terdapat di dalam udara akibat suhu dingin di atmosfer.

Terdapat beragam jenis awan, ada yang menghasilkan hujan atau salju, ada juga yang hanya bergerak lalu menghilang seiring waktu.

Secara umum awan dibedakan dari letak dan ukurannya di atmosfer.

Jenis-jenisnya tersebut dapat diamati dan dikelompokkan melalui bentuknya, ketinggian, dan presipitasi yang dihasilkan.

Dengan mengenal dan memahami jenis awan, kita juga dapat memprediksi keadaan cuaca yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Mengenal Pengertian & Jenis Jenis Awan

Awan pertama kali dikelompokkan oleh Komisi Cuaca Internasional pada tahun 1984.

Mereka membagi awan menjadi empat kelompok utama, yakni awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan perkembangan vertikal.

1. Awan Rendah (Kurang dari 2 Km dari Permukaan Tanah)

Awan Stratocumulus

jenis awan Stratocumulus

Stratocumulus merupakan sebutan untuk awan yang sangat rendah.

Kita dapat melihat awan ini dari tanah dengan jelas.

Awan stratocumulus dapat menghasilkan hujan, tetapi biasanya tidak lebat.

Bentuknya bulat dengan gumpalan yang tampak berkumpul atau memisah secara teratur di langit dengan warna keabu-abuan.

Awan Stratus

Stratus

Stratus merupakan awan berbentuk lapisan tipis melebar pada langit dengan warna putih keabu-abuan.

Awan ini menandakan kestabilan tekanan udara pada atmosfer dan kerap muncul saat cuaca sangat panas.

Biasanya, awan ini membawa hujan ringan berupa gerimis.

Bentuk awannya sangat teratur di langit meski kadang ditemui bentuk yang pecah tidak beraturan.

Terkadang, awan ini bervolume tebal, sehingga menutup cahaya matahari.

Awan Nimbostratus

jenis jenis awan

Nimbostratus merupakan awan berbentuk tebal dan cenderung tidak teratur dengan warna putih keabu-abuan.

Tekstur awan yang tebal dan menutup cahaya matahari ini kerap menghasilkan hujan dan salju.

Di daerah tropis, awan ini menghasilkan air hujan yang cukup tinggi.

Sementara di daerah subtropik hingga dingin, awan ini mampu menghasilkan salju.

2. Jenis Jenis Awan Sedang (2-6 Km dari Permukaan Tanah)

Awan Altocumulus

Altocumulus

Altocumulus adalah awan berbentuk bulatan kecil-kecil seperti kapas yang menyebar luas di langit.

Bentuk satu awan dan yang lain terlihat seperti terikat dengan warna putih hingga abu-abu.

Persebaran awan ini sangat teratur di langit dan dapat menyelimuti sebagian besar permukaan langit.

Kemunculan altocumulus terkadang menandakan akan terjadinya hujan deras lengkap dengan petir.

Awan Altostratus

Altocumulus

Altostratus merupakan jenis awan yang banyak sekali mengandung butiran air.

Awan ini dapat menghasilkan hujan ringan dan virga (hujan yang tidak sampai ke tanah).

Bentuk awan ini berupa lembaran tipis yang membentuk jalur-jalur berwarna keabu-abuan.

Awan ini menutup sebagian besar permukaan langit, meski beberapa bagian masih dapat tertembus oleh cahaya matahari.

Terbentuknya altostratus biasanya saat senja dan malam hari, lalu akan perlahan hilang jika siang datang dengan matahari terik.

3. Jenis Jenis Awan Tinggi (6-12 Km dari permukaan Tanah)

Awan Cirrus

Cirrus

Cirrus merupakan awan yang menandakan cuaca yang baik dan cerah.

Awan ini memiliki struktur yang sangat halus seperti serat, berbentuk seperti bulu burung.

Terkadang ada juga yang bentuknya seperti pita yang melengkung di langit seakan bertemu pada beberapa titik di ufuk.

Cirrus kerap menghalau cahaya matahari atau bulan, sehingga menimbulkan fenomena alam bernama halo.

Halo adalah fenomena yang terjadi akibat es dalam awan cirrus membiaskan sinar matahari, sehingga membentuk lingkaran cincin yang mengelilingi matahari.

Awan ini mengandung kristal es, sehingga sangat jarang sekali menghasilkan hujan.

Awan Cirrostratus

jenis jenis awan

Cirrostratus merupakan awan berwarna agak kelabu dan bertekstur sangat halus saat berada di atmosfer.

Bentuknya kadang menyerupai anyaman tidak teratur.

Cirrostratus memiliki serabut tipis yang menyerupai cadar dan dapat menutup sebagian isi langit.

Awan ini mengandung kristal es yang banyak karena letaknya yang sangat tinggi.

Pada keadaan tertentu, cirrostratus akan menebal dan membuat fenomena halo.

Awan Cirrocumulus

cirrocumulus

Cirrocumulus adalah awan yang memiliki bentuk putus putus seperti gelombang domba atau sisik ikan yang sangat tipis di langit.

Susunan yang teratur ini membuat para pelaut menyebutnya sebagai gerombolan ikan makerel di langit.

Awan ini menyimpan banyak sekali kristal es dan tetesan air yang sangat dingin karena letaknya yang sangat tinggi.

4. Awan dengan Perkembangan Vertikal (Di atas 450 M dari Permukaan Tanah)

Awan Cumulus

jenis jenis awan

Cumulus adalah awan tebal berbentuk memanjang ke atas.

Awan ini bisa terjadi karena tekanan udara di atmosfer sedang labil.

Kandungan awan cumulus adalah butiran air serta es yang sangat dingin.

Pada bagian yang terkena cahaya matahari akan kita lihat kilauan berwarna putih.

Jika keadaan ini terus berlanjut, awan ini bisa tumbuh dan berubah menjadi awan cumulonimbus.

Awan Cumulonimbus

Cumulonimbus

Cumulonimbus merupakan perkembangan dari awan cumulus dengan bentuk menjulang ke atas seperti kubah.

Warna awan ini abu-abu hingga gelap dan erat hubungannya dengan hujan deras serta angin dan petir.

Cumulonimbus kerap disebut sebagai awan berbahaya, karena terdapat banyak sekali muatan listrik di dalamnya.

***

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99!

Simak juga artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian impian di Kota Bekasi?

Temukan beragam pilihan perumahan seperti di Pavilia at Premier Estate 2 hanya di 99.co/id dan Rumah123.com, karena kami memang #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.