redaksiharian.com – Busi menjadi salah satu komponen penting pada kendaraan, baik itu sepeda motor atau mobil. Meski ukurannya kecil, tapi secara fungsi cukup vital.

Sekadar informasi, busi memiliki tugas dalam sistem pembakaran di dalam mesin sebagai pengantar listrik untuk memercikkan api.

Perlu diketahui, busi sebenarnya masuk dalam kategori komponen fast moving . Artinya, memiliki masa pakai dan perlu pergantian agar fungsinya optimal.

Sebenarnya tak ada aturan baku soal kapan waktu tepat melakukan pergantian. Tapi untuk menjaga performa mesin ada beberapa metode yang bisa dijadikan referensi melakukan pergantian busi.

Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia yang kini telah berganti nama menjadi PT Nittera Mobility Indonesia menjelaskan, ada tiga jenis busi yang harus dipahami lebih dulu, yakni nikel , logam mulia tunggal, dan logam mulia ganda.

“Dari ketiganya, busi dengan logam mulia ganda atau laser iridium memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan nikel atau logam mulia tunggal baik itu digunakan pada motor atau mobil,” kata Diko kepada Kompas.com, Rabu (24/5/2023).

Sebagai referensi pergantian, Diko menjelaskan untuk motor yang menggunakan busi nikel baiknya dilakukan pada 6.000 km sampai 10.000 km. Sementara untuk mobil antara 20.000 km sampai 40.000 km.

Untuk pengguna busi logam mulia tunggal, jangka waktunya dua kali dari nikel, dan tiga kali bila menggunakan tipe busi Iridium IX.

Sedangkan untuk yang mengaplikasi busi laser iridium, waktu pergantiannya jauh lebih panjang, yakni 48.000 km untuk motor dan 100.000 km untuk mobil.

“Usia pemakaian busi juga dipengaruhi jenis kendaraan. Biasanya pada mobil memiliki usia pakai lebih lama dari roda dua. Selain itu, periode pergantian busi juga bisa dilakukan dengan tiga cara lain,” kata Diko.


Tiga cara lain yang dimaksud untuk menentukan periode pergantian busi yakni, berpatokan pada pergantian oli mesin dengan rumus dua kali ganti oli dan satu kali ganti busi.

Selain itu bisa juga dari jarak tempuh yang bisa dilihat pada buku panduan dari pabrikan. Terakhir, berdasarkan kondisi fisiknya, yakni dengan melakukan pengecekan apakah ada pengikisan pada bagian busi.

“Untuk pergantian busi jenis nikel dan logam mulia tunggal, direkomendasikan mengganti ketika ground electroda mengalami pengikisan. Sementara untuk laser iridium, pergantian bisa dilakukan bila mengalami pengikisan yang tak merawat,” ujar Diko.