redaksiharian.com – Angka dan bilangan menjadi salah satu materi yang penting dalam mata pelajaran matematika. Termasuk tentang contoh-contoh bilangan cacah, serta konsep yang digunakannya untuk berhitung.

Dikutip dari buku Ringkasan Pelajaran dan Soal Matematika SD Kelas 4, 5, 6 Lengkap, bilangan cacah adalah bilangan bulat positif yang dimulai dari 0 (nol) sampai tak terhingga.

Pada umumnya, bilangan cacah dinotasikan atau dilambangkan dengan huruf C. Contoh bilangan cacah yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya.

Dengan kata lain, bilangan cacah juga didefinisikan sebagai bilangan yang dimulai dari angka nol.

Bilangan cacah merupakan bilangan-bilangan yang digunakan untuk menghitung. Angka 3, 35, 357 termasuk bilangan cacah, sedangkan -3 dan 4/3 bukan termasuk bilangan cacah.

Jenis-jenis bilangan lainnya

Dalam ilmu matematika, ada beberapa jenis bilangan lainnya lho, Bunda. Dalam buku Kumpulan Rumus Matematika SMP, Sri Lestari, ST menjelaskan bahwa beberapa jenis bilangan tersebut di antaranya:

    Bilangan Asli : Bilangan Asli berarti bilangan positif yang lebih dari nol.

    Bilangan Cacah: Bilangan yang dimulai dari bilangan 0 sampai bilangan yang tak terhingga.

    Bilangan Genap: Bilangan yang kalau dibagi 2 akan habis.

    Bilangan Ganjil: Bilangan yang kalau dibagi 2 akan bersisa 1, atau tidak habis.

    Bilangan Prima: Bilangan yang mempunyai 2 faktor, yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri.

    Bilangan Kuadrat: Bilangan yang merupakan kuadrat bilangan.

    Bilangan Bulat: Bilangan yang meliputi bilangan negatif, nol, dan positif.

Penjumlahan dan pengurangan pada contoh bilangan cacah

Dikutip dari buku Pembelajaran Matematika SD Kelas Tinggi oleh Nurlev Avana dkk, bilangan cacah dapat dihitung dengan beberapa operasi hitung. Termasuk di antaranya operasi penjumlahan dan pengurangan:

1. Operasi penjumlahan

Bilangan cacah pada penjumlahan digambarkan dengan prinsip: Jika himpunan R memiliki r elemen, kemudian himpunan S merupakan himpunan saling lepas, maka penjumlahan r dan s dinyatakan dengan r + s yang merupakan elemen gabungan dari himpunan R dan himpunan S.

Pada dasarnya, penjumlahan dipahami sebagai ide mengambil dua hal yang sama secara bersamaan dan menggabungkannya.

Umumnya siswa mulai berlatih penjumlahan dengan menggunakan objek, contohnya 2 apel dan 3 apel diambil dari dua keranjang berbeda dan disatukan dalam keranjang baru. Maka penjumlahannya adalah 2+3.

Dalam operasi penjumlahan, bilangan cacah memiliki beberapa sifat, yakni:

    Bilangan cacah bersifat tertutup terhadap operasi penjumlahan, artinya jika suatu bilangan cacah dijumlahkan dengan bilangan cacah lain, maka hasilnya adalah bilangan cacah. Dia tidak akan menjadi bilangan negatif.

    Memiliki identitas penjumlahan nol, yakni jika suatu bilangan cacah dioperasikan dengan bilangan nol, maka hasilnya adalah bilangan cacah itu sendiri. Contoh: 4+0 = 4.

    Bilangan cacah bersifat komulatif pada penjumlahan. Di sini berlaku prinsip a+b = b+a.

    Bilangan cacah bersifat asosiatif pada operasi penjumlahan untuk sembarang bilangan cacah. Contoh pada bilangan a, b, dan c berlaku: a + (b+c) = (a+b) + c. Keduanya terlihat berbeda tetapi hasil akhir akan tetap sama.

Simak lanjutan informasi di halaman selanjutnya, Bunda.

    20 Dongeng Sebelum Tidur Penuh Makna dan Mendidik

    Fakta Paracetamol Sirop: Larangan Konsumsi & Langkah Tepat Obati Anak Demam

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Tonton juga video tanda-tanda anak mengalami gagal ginjal akut: