redaksiharian.com – Penerbangan sebuah maskapai asal Irlandia dari Bologna, Italia ke Tel Aviv, Israel diwarnai kemarahan sejumlah penumpang. Pangkal masalahnya karena pramugari menyebut Tel Aviv sebagai “Palestina”.

Sejumlah penumpang asal Israel tak terima karena Tel Aviv disebut ” Palestina “. Mereka protes terhadap pramugari maskapai penerbangan murah asal Irlandia, Ryanair.

Dilansir media Ynet News, Jumat (16/6/2023), peristiwa itu terjadi pada 10 Juni lalu. Selama penerbangan, para penumpang diberi tahu berulang kali dalam bahasa Inggris dan Italia bahwa penerbangan mereka menuju “Palestina”.

Amarah penumpang asal Israel mengemuka sesaat sebelum pesawat mendarat. Kala itu, pramugari mengumumkan bahwa pesawat mulai mendekati “Palestina”.

Pesawat itu dijadwalkan mendarat di Bandara Ben Gurion di Israel tengah.

Kemudian beberapa warga Israel di dalam pesawat tersebut marah dan mendebat pramugari. Mereka meminta pramugari mengklarifikasi dan meminta maaf.

“Kami tidak [membeli tiket] di maskapai penerbangan untuk berurusan dengan opini anti-Zionis dari staf penerbangan,” ujar seorang penumpang.

“Yang kami inginkan hanyalah [pengumuman] bahwa Tel Aviv ada di Israel,” imbuhnya.

Penumpang itu menyebut pramugari enggan meminta maaf. Dia menyebut sang pramugari menilai penumpang Israel yang komplain telah membuat kegaduhan yang membahayakan penumpang lainnya di dalam pesawat.

Simak tanggapan pihak maskapai di halaman selanjutnya.

Salah satu penumpang mencoba memotret pramugari tersebut. Dia mengatakan penumpang itu lalu diancam akan ditangkap saat pesawat mendarat karena keluar dari kursinya untuk mengambil gambar.

Ryanair mengeluarkan pernyataan menanggapi insiden tersebut. Mereka menyebut tindakan pramugarinya itu sebagai kesalahan yang tidak disengaja.

Maskapai yang barkantor pusat di Dublin, Irlandia , itu juga mengatakan anggota kru senior di pesawat tersebut telah meminta maaf atas kesalahan itu.

“Seorang anggota kru junior dalam penerbangan dari Bologna ke Tel Aviv (10 Juni) melakukan rutinitas pendaratan dengan keliru mengatakan ‘Palestina’ alih-alih Tel Aviv. Ini adalah kesalahan yang tidak disengaja tanpa niat dan segera dikoreksi dan dimintai maaf oleh anggota kru senior di pesawat,” bunyi pernyataan Ryanair.