redaksiharian.comVirus tersebut dapat menyerang hewan berdarah panas, seperti anjing , dan kelelawar. Hewan yang telah terinfeksi pun dapat menularkan virus tersebut ke manusia.

Biasanya, seseorang yang terkena gigitan hewan yang terinfeksi rabies mengalami sejumlah gejala , yakni demam, gelisah, mengeluarkan banyak air liur, kejang, lumpuh, dan infeksi otak. Mereka juga takut pada air dan cahaya.

Jika seseorang terlanjur terkena gigitan rabies , maka peluang untuk sembuhnya pun sangat kecil. Salah satu yang menyebabkan hal itu adalah ketakutan mereka terhadap air yang berujung dehidrasi.

Virus rabies dapat memengaruhi otak yang kemudian menyebabkan perubahan pada proses produksi air liur dan kejang otot yang menyakitkan. Kondisi tersebut membuat penderitanya kesulitan untuk menelan. Virus rabies berkembang di dalam air liur.

Kesulitan dan rasa sakit untuk menelan itu menyebabkan seseorang yang terinfeksi rabies takut terhadap air, karena tak ingin menelannya. Dengan kata lain, penderita rabies tak hanya takut terhadap air, tetapi takut untuk menelan, baik minuman maupun makanan yang lain.

Adapun, dengan menelan, penyebaran virus dapat berkurang. Namun, karena penderitanya kesulitan untuk menelan, maka air liur tersebut lebih banyak keluar.

Oleh karena itu, rabies secara tidak langsung dapat menimbulkan rasa ketakutan pada air atau hidrofobia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Imran Pambudi mengatakan bahwa rabies menjadi salah satu tantangan besar untuk Indonesia.

“Rabies merupakan tantangan besar di Indonesia karena dalam tiga tahun terakhir kasus gigitan hewan rabies itu rata-rata setahunnya lebih dari 80.000 kasus dan kematiannya rata-rata 68 orang,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Kemenkes, Sabtu, 17 Juni 2023.

Berikut merupakan merupakan pertolongan pertama yang bisa dilakukan terhadap seseorang yang digigit hewan penular rabies ;

1. Segera mencuci luka gigitan dengan sabun atau detergen pada air mengalir selama 15 menit,2. Berikan antiseptik atau sejenisnya,3. Datang ke puskesmas atau rumah sakit agar luka gigitan dapat dicuci kembali sekaligus mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai dengan indikasinya.***