redaksiharian.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Republik Indonesia (RI) Ida Fauziyah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja (kunker) ke kediaman resmi Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia, Kamis (8/6/2023).
Pada pertemuan itu, kedua pimpinan negara tetangga tersebut membahas tentang pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Jokowi sangat mengapresiasi komitmen Anwar Ibrahim untuk memperkuat pelindungan PMI danpenegakan hukum yang adil bagi para PMI.
“Saya dan Pak Anwar sepakat membentuk mekanisme khusus bilateral menyelesaikan masalah PMI,” kata Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers bersama usai pertemuan.
“Saya juga mendorong Community Learning Center di Semenanjung segera diwujudkan, dan juga Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Depo Imigrasi juga bisa segera dipulangkan, serta One Channel System harus dioptimalkan,” ujarnya seperti dalam siaran pers yang diterima, Kamis.
Sementara itu, Menaker Ida Fauziyah mengatakan, Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menuangkan kesepakatan bilateral dalam Memorandum Saling Pengertian tentang Penempatan dan Pelindungan PMI sektor domestik di Malaysia (MSP PMID).
Untuk diketahui, sejak penandatangan MSP yang disaksikan Jokowi dan Anwar Ibrahim, pada 1 April 2022, integrasi One Channel System (OCS) terus dilakukan antara sistem perwakilan RI di Malaysia (SiPermit) dengan sistem Pemerintah Malaysia.
“Integrasi sistem ini bertujuan untuk mewujudkan tata kelola penempatan yang aman, cepat dan transparan dan masih terus berjalan dengan Pemerintah Malaysia,” katanya.
Tidak hanya membahas masalah PMI
Selain masalah PMI, Jokowi dan Anwar Ibrahim juga membahas proses negosiasi batas laut teritorial yang berhasil diselesaikan setelah hampir 18 tahun.
“Saya menyambut baik penyelesaian negosiasi batas laut teritorial di Laut Sulawesi dan Selat Malaka bagian selatan setelah 18 tahun proses negosiasi, 18 tahun bisa diselesaikan. Alhamdulillah berkat Dato’ Seri Anwar Ibrahim,” kata Jokowi.
Presiden juga berharap proses negosiasi perbatasan lainnya dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat, termasuk perbatasan di Sebatik dan Sinapad–Sesai.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga turut menyambut baik penyelesaian sejumlah memorandum of understanding (MoU) antara kedua negara.
Mou yang dimaksud, diantaranya terkait perjanjian lintas batas atau border crossing agreement, perjanjian perdagangan perbatasan atau border trade agreement, sertifikasi halal, dan kerja sama promosi investasi.