Jalan-jalan di kota Mekkah, kota tersuci dalam agama Islam, mulai dipadati para jemaah haji yang mengenakan pakaian serba putih. Untuk pertama kali sejak tahun 2019, pembatasan ketat terkait pandemi virus corona mulai dicabut dan jemaah haji dari berbagai belahan dunia diperkenankan datang. Ritual resmi ibadah yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam ini akan dimulai hari Rabu (6/7). Haji merupakan ibadah yang diserukan dalam Islam bagi setiap warga Muslim yang mampu, setidaknya satu kali dalam hidupnya.
Sebagian jemaah haji yang tiba di Masjidil Haram hari Senin (4/7) telah memulai ibadah pertama dengan tawaf atau mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
Seorang jemaah asal Mesir, Abdo Ibrahim, tak dapat menyembunyikan kegembiraannya.
“Kegembiraan saya tak terlukiskan. Bahkan tidak hanya bagi saya tetapi juga semua orang yang ada di sini. Setiap orang di sini baik dan membantu satu sama lain.”
Hal senada diutarakan Ali Alej, jemaah haji asal Bosnia yang berangkat dari Amerika. “Saya sangat gembira ada di sini. Saya merasa sangat bersyukur karena dari sekitar dua miliar warga Muslim di dunia, saya terpilih datang ke sini. Saya sangat sangat gembira. Saya melihat semua mulai beranjak normal kembali.”
Jika pada tahun 2021 ibadah haji dibatasi untuk 60.000 warga di dalam Kerajaan Arab Saudi yang telah divaksinasi, maka kali ini ibadah haji dikhususkan bagi mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan telah divaksinasi vaksin Covid-19, dan jemaah yang datang dari luar negeri dan menunjukkan hasil tes PCR negatif dalam waktu 72 jam sebelum melakukan perjalanan.
Dalam perkembangan lainnya, menjelang penyelenggaraan haji, ribuan anggota pasukan Arab Saudi Minggu malam (3/7) melakukan latihan militer di wilayah Gunung Arafat. Kapten Nasser Al Ghamdi mengatakan semua personil yang dilibatkan dalam pengamanan ibadah haji telah mengikuti latihan khusus dan intensif.
“Semua polisi yang berada di sini siap menerima laporan dengan standar (keamanan) tinggi. Mereka telah mengikuti latihan khusus dan intensif dalam bidang teknologi untuk membantu tamu-tamu Allah SWT secara optimal, dan guna memastikan keamanan dan kenyamanan di lokasi-lokasi suci di Mekkah,” ujarnya.
Pasukan darat dengan kendaraan militer dan helikopter ikut dalam pawai yang dihadiri banyak pejabat Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertahanan Arab Saudi. [em/jm]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.