redaksiharian.com – Platform media sosial mantan Presiden AS Donald Trump, Truth Social, gagal mendapat persetujuan untuk didistribusikan di Google Play Store.

Penundaan ini menjadi kemunduran bagi aplikasi tersebut. Sebab ponsel Android menguasai sekitar 40% dari pasar smartphone AS. Tanpa toko aplikasi Google dan Apple, tidak ada cara mudah bagi sebagian besar pengguna smartphone untuk mengunduh Truth Social.

“Pada 19 Agustus, kami memberitahu Truth Social tentang beberapa pelanggaran kebijakan standar dalam pengajuan aplikasi mereka saat ini,” kata Google dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Rabu (31/8/2022).

Google juga menegaskan kembali bahwa mereka memiliki sistem yang efektif untuk memoderasi konten buatan pengguna adalah syarat dari persyaratan layanan untuk aplikasi apa pun yang akan dirilis di Google Play.

Perusahaan yang berbasis di Mountain View tersebut, mengatakan telah menyatakan keprihatinannya kepada Truth Social soal pelanggaran kebijakan Play Store yang melarang konten seperti ancaman fisik dan hasutan untuk melakukan kekerasan.

Perusahaan induk Truth Social, Trump Media & Technology Group (TMTG), tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Akan tetapi dalam siaran persnya mengatakan bahwa mereka menyatakan akan terus bekerja dengan iktikad baik dengan Google untuk memastikan bahwa Truth Social Android App sesuai dengan Google kebijakan tanpa mengorbankan janji untuk menjadi “surga” bagi kebebasan berbicara.

“Selain itu, beberapa aplikasi pesaing kami diizinkan di Google Play Store meskipun secara merajalela melanggar larangan Google atas konten seksual dan kebijakan lainnya, sedangkan Truth Social tidak menoleransi konten eksplisit secara seksual.” kata pihak Truth Social.

Truth Social memulihkan kehadiran Trump di media sosial lebih dari setahun setelah dia dilarang dari Twitter, Facebook dan YouTube setelah kerusuhan Capitol AS 6 Januari 2021. Saat itu Trump dia dituduh mem-posting pesan yang menghasut hingga akhirnya terjadi kekerasan.