RedaksiHarian – Start yang sangat buruk bagi juara dunia enam kali WSBK tersebut dalam menyambut musim baru bersama Yamaha, yang niatnya untuk membuka lembaran baru sejak meninggalkan Kawasaki.
Firasat buruk yang dirasakan pembalap asal Inggris sejak tes pramusim beberapa waktu sebelumnya ternyata terbukti dengan benar ketika balapan sesungguhnya datang.
Rea tak berkutik di Race 1 WSBK Australia 2024 yang digelar di Sirkuit Phillip Islands, Sabtu (24/2/2024), setelah dia hanya bisa finis di posisi ke-17.
Yang membuat hasil itu terlihat lebih pedih, Rea tertinggal sampai lebih dari 37 detik lamanya dari sang juara, Nicola Bulega (Ducati Aruba.it).
Padahal, rekan setimnya, Andrea Locatelli mampu meraih podium kedua.
Kalau begitu, barang kali Rea-lah yang kurang bisa beradaptasi dengan R1?
Jika persoalannya terkait Rea, dia tidak akan sulit mengungkap masalah yang kini merembet jadi masalah sensitif yang tampaknya jadi bagian kerahasiaan tim pabrikan Jepang tersebut.
Ya, pembalap kawakan WSBK itu dilarang untuk mengumbar masalah dan menjaga kerahasiaan kelemahan tim sejak menandatangani perjanjian kontrak mereka sejak awal.
Namun Rea tentu saja masih memiliki hak untuk menumpahkan kekesalannya.
Alhasil, dia hanya bisa mengungkapkan kemarahannya meskipun tidak bisa menjelaskan dengan gamblang permasalahan yang disebutnya “sangat serius” dengan motor Yamaha.
“Saya berharap bisa tampil kuat di sini, di Phillip Island, tapi kami telah mengalami masalah serius dengan motornya sejak hari Selasa,” tegas Rea mengindikasikan ada yang tak beres dengan motor Yamaha.
“Ini seperti kami tenggelam dan kami bahkan tidak tahu bagaimana melakukan intervensi dan apa yang harus diubah pada motornya.”
“Sayangnya, format akhir pekan (balapan WSBK) tidak memungkinan dilakkannya intervensi besar-besaran dan oleh karena itu, kami bahkan tidak tahu arah mana yang harus diambil,” tandasnya.
Tanpa menyinggung bagaimana jomplangnya performa dengan rekan setimnya Locatelli yang meraih P2, Rea justru langsung merasa bahwa hasil balapannya di Race 2 juga akan sama saja.
Dia malah menyarankan timnya berkemas pulang dan langsung menuju seri kedua ke Barcelona, Spanyol saja.
“Sebaiknya kami mengemas semua peralatan dan pergi ke Barcelona,” kata Rea.
“Saya sedih dan menyesal untuk seluruh kru dan tim Yamaha. Jelas kita selalu mengharapkan keajaiban dalam semalam, namun dalam kasus ini tidak demikian.”
“Karena kenyataannya ini sangat berbeda (dari masalah biasa),” tambah Rea.
Rea sedikit membocorkan apa yang dia rasakan pada motor Yamaha sejak awal pekan. Dia merasakan getaran yang semakin memburuk saat motor mulai berakselerasi dalam balapan.
“Sulit untuk menjelaskannya tetang apa yang terjadi,” kata Rea yang hanya bisa memberi kode halus.
“Karena bahkan Yamaha pun tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai hal ini. Pada hari Selasa, saya merasakan getaran yang kuat di motor, terutama saaat berakselerasi.”
“Hal ini berlanjut sampai hari balapan dan ini membuat saya dan seluruh kru tim saya frustrasi.”
“Sayangnya kami tersesat dan saya tidak benar-benar ingin berbicara, bahkan saya tidak tahu mengapa saya ada di sini,” ucapnya kesal.
Malang benar bagi Rea, balapannya di Race 2 siang hari ini, Minggu (25/2/2024) pun berakhir lebih miris.
Rea mengalami crash yang cukup horor di tikungan 11, sampai red flad dikibarkan dan sempat menunda balapan beberapa saat.
Kecelakaan tersebut dilaporkan tidak terekam kamera, namun Rea tampak mengalami kecelakaan serius hingga langsung didatangi tim medis dan ditandu ke ambulan. Rea dikabarkan masih dalam keadaan sadar.
Di saat bersamaan, Pata Yamaha makin apes karena Locatelli pun juga harus menyerah di pertengahan lomba akibat crash di tikungan 4.