redaksiharian.com – Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra bersyukur Demokrat menempati posisi di urutan ketiga dalam elektabilitas partai politik (parpol), seperti dirilis oleh Litbang Kompas.

Herzaky juga berterima kasih kepada masyarakat karena telah mengapresiasi kerja nyata Demokrat untuk rakyat.

“Terima kasih untuk rakyat Indonesia atas dukungan dan apresiasinya atas kerja-kerja nyata Demokrat untuk rakyat. Buah kepemimpinan Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) selama tiga tahun ini,” ujar Herzaky dalam keterangannya, Selasa (23/5/2023) malam.

Herzaky mengatakan, wajah Demokrat terus bertransformasi menjadi semakin solid, militan, dan semakin dekat, serta disukai rakyat.

Ia lantas menekankan Demokrat akan terus konsisten bersama rakyat untuk memperjuangkan perubahan dan perbaikan.

Hanya saja, Ketua Umum Partai Demokrat AHY tidak ingin kader-kader Demokrat terbuai dan terlena imbas pencapaian di survei Litbang Kompas ini.

Menurutnya, para kader Demokrat diminta untuk terus menjaga fokus dalam bekerja dan dekat dengan rakyat.

“Rakyat banyak yang sedang kesulitan. Biaya hidup makin tinggi. Harga sembako melonjak. Pekerjaan makin susah. Pengangguran di mana-mana. Ketum AHY meminta kami untuk terus menjaga fokus kami, bekerja untuk rakyat. Bantu rakyat yang sedang kesulitan,” kata Herzaky.

Lebih lanjut, Herzaky mengatakan, Demokrat harus selalu dekat dengan rakyat supaya tahu aspirasi dan harapan rakyat.

“Karena harapan rakyat, itulah perjuangan Demokrat,” ujar Herzaky.

Sebagai informasi, elektabilitas Demokrat sebenarnya tercatat turun ke angka 8,7 persen dalam survei Litbang Kompas bulan Mei 2023.

Hanya saja, Partai Golkar yang sebelumnya di posisi ketiga mengalami penurunan yang lebih jauh. Akibatnya, elektabilitas partai besutan Airlangga Hartarto itu kini berada di bawah Demokrat.

Demokrat berada di posisi 3, tertinggal dari PDI-P dan Gerindra yang menduduki posisi pertama dan kedua.

Untuk diketahui, survei Litbang Kompas tersebut dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.