RedaksiHarian – Rivalitas sesama pembalap motor Ducati makin memanas karena performa kuat Marc Marquez sejak bergabung dengan Gresini pada MotoGP 2024.
Marquez bak terlahir kembali karena akhirnya mampu kembali tampil kompetitif setelah dua tahun terakhir cuma bisa gigit jari di Honda.
Pembalap asal Cervera, Spanyol, itu kembali konsisten untuk bersaing di barisan depan dan tak pernah finis di luar lima besar.
Jiwa kompetitif Marquez kembali hidup, apalagi dengan mendapatkan motor dari pabrikan yang sedang mendominasi.
Apes, pulihnya ambisi untuk menang dari pembalap Juara Dunia delapan kali itu harus diwarnai dengan insiden benturan dengan rival-rivalnya.
Teranyar, pembalap utama Ducati yaitu Francesco Bagnaia yang beradu kecepatan sekaligus fisik dengan Marquez di lintasan pada balapan MotoGP Portugal.
Keduanya bersaing sejak awal lomba hingga puncaknya bersenggolan saat memperebutkan posisi empat di sisa tiga lap.
Kedua pembalap tidak mau mengaku salah meski tidak ada yang menerima hukuman.
Marquez merasa Bagnaia mengambil risiko dengan menyalip balik dari sisi dalam sedangkan Bagnaia menilai manuvernya biasa saja karena Marquez memberi celah.
Pembalap LCR Honda, Johann Zarco, ikut memberikan komentarnya walau bukan soal siapa yang salah dalam kecelakaan tersebut.
Eks rider tim satelit Ducati itu menyoroti bagaimana Marquez berhasil menggangu keharmonisan di Ducati dengan gaya balapnya yang agresif tetapi juga cerdik.
“Dengan bergabungnya Marc Marquez ke Ducati, ini seperti membawa elemen yang mengganggu ke dalam lingkungan yang sebelumnya harmonis.”
“Ini seperti serigala di kandang domba,” imbuh pembalap asal Prancis.
Zarco maklum karena Marquez sangat termotivasi untuk kembali meraih kemenangan.
Tak hanya itu, pembalap berusia 33 tahun itu mengatakan bahwa Marquez masih memiliki ambisi untuk bisa mengejar gelar juara dunia milik Valentino Rossi.
Marquez masih tertahan dengan torehan delapan gelar juara di semua kelas MotoGP sejak 2019, masih tertinggal satu gelar dari Rossi.
“Saya pikir Marquez sangat termotivasi untuk memenangkan balapan,” ucap Zarco.
“Dan di dalam pikirannya ia ingin bersaing dalam kejuaraan, ia ingin mengejar Valentino Rossi dalam hal jumlah gelar,” ujar Zarco.
Zarco menunjuk bagaimana Marquez juga mampu mengganggu Bagnaia yang biasanya dikenal sebagai pembalap yang kalem.
“Bagnaia biasanya agak tenang, tetapi Marquez memiliki kemampuan untuk mengguncang tatanan yang sudah ada,” ucap Zarco.
“Hal ini tidak diragukan lagi akan membuat suasana semakin memanas. Terlebih lagi, bagi Ducati, aura Marquez hanya akan menguntungkan.”
“Saya hampir senang meninggalkan Ducati tepat pada saat kedatangan Marquez,” ujar Zarco setengah bercanda.
Menarik untuk dinantikan kiprah Marquez berikutnya.
Marquez makin diperhitungkan pada seri balap ketiga MotoGP Americas 2024 yang akan dihelat pada 12-14 April 2024 di di Circuit of The Americas.
Lintasan berlawanan arah jarum jam dari COTA menjadi favorit Marquez. Dia sudah menang tujuh kali di sana dan hanya dua kali gagal karena masalah teknis.