Penjajakan pasar atau market sounding proyek-proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang akan ditawarkan kepada investor mundur ke September, dari rencana semula, yaitu Agustus 2022.

Ketua Tim Komunikasi Badan Otorita IKN Sidik Pramono menjelaskan sebelum dilakukan penjajakan pasar kepada para investor, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan sosialisasi. Sosialiasi tersebut terkait dengan peluang investasi apa saja yang ada di IKN Nusantara, yang bertempat di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini.

“Kita juga akan memberikan penjelasan kepada calon investor atau potensial investor mengenai project-project di IKN yang tentu cocok dengan bidang usaha mereka dan juga interest mereka untuk terlibat di dalam project ini. Di schedule kami mungkin di awal September, mudah-mudahan bisa dilakukan market sounding ini,” ungkap Sidik kepada VOA.

Pemandanga kecamatan Sepaku di Kabupated Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 28 Agustus 2019. (Foto: Antara via Reuters)

Pemandanga kecamatan Sepaku di Kabupated Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 28 Agustus 2019. (Foto: Antara via Reuters)

Sidik juga mengklaim, bahwa sudah banyak investor yang berminat untuk menanamkan modalnya di dalam proyek pembangunan IKN Nusantara, baik dari dalam dan luar negeri. Bidang yang diminati pun, kata Sidik, cukup beragam.

“Sejauh ini, sudah begitu banyak potensial investor yang bertemu dengan pihak pemerintah, dan mereka sudah menyampaikan LOI atau Letter of Interest untuk menyatakan minatnya melakukan investasi di IKN Nusantara dan itu dari beragam pihak, beragam perusahaan, swasta dalam dan luar negeri juga. Kemudian juga menyangkut bidang usaha dari perumahan, kemudian juga perusahaan yang bergerak dalam bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, teknologi, tourism juga menyatakan minatnya,” jelas Sidik.

“Dari dalam banyak, dari luar negeri juga banyak. Dan ini terus bergerak, jadi data potensial investor yang bertemu dengan kami dan menyatakan minatnya juga terus bertambah dari waktu ke waktu. Dan tentu dengan Namanya investor, terkait apa yang sudah kami lakukan, tentu mereka akan makin tertarik,” tambahnya.

Presiden Joko Widodo meninjau lokasi ibu kota Indonesia yang baru di kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 17 Desember 2019. (Foto: Antara via Reuters)

Presiden Joko Widodo meninjau lokasi ibu kota Indonesia yang baru di kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 17 Desember 2019. (Foto: Antara via Reuters)

Terkait kabar yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo akan mengunjungi IKN Nusantara untuk melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Sidik belum bisa memastikan. Menurutnya, hal tersebut kembali kepada kesediaan jadwal Presiden di sela-sela kesibukannya.

“Tentu ini akan disesuaikan dengan agenda beliau. Mohon dikonfirmasi lagi ke pihak Istana. Pada intinya pelaksanaan teknik lapangan terutama, Kementerian PUPR yang akan melakukan pekerjaan penyiapan infrastruktur dasar. Kami tentu akan siap, dan menyambut jika memang Presiden akan hadir di wilayah IKN Nusantara kembali,” katanya.

Anggaran IKN di RAPBN 2023

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam telekonferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/11) memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh lima persen pada 2021 (Foto: VOA)

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam telekonferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/11) memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh lima persen pada 2021 (Foto: VOA)

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan anggaran untuk pembangunan IKN Nusantara yang direncanakan di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 mencapai Rp23,6 triliun.

Adapun pagu anggaran tersebut, kata Suharso, dibagi ke dalam beberapa Kementerian/Lambaga seperti Kementerian Pekerjaan Rumah dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup, Polri, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan lain-lain. Dari berbagai K/L tersebut, Kementerian PUPR meraih porsi yang cukup besar yakni hingga Rp20,8 triliiun.

“Memang alokasi anggaran ini adalah sesuai dengan proyeksi yang telah kita juga susun, dimana 20 persen kita harapkan dapat diatasi oleh APBN, dan sisanya adalah kita harapkan partisipasi dari swasta baik dalam maupun luar negeri. Jadi di luar Rp23,6 triliun pada tahun depan, kita harapkan ada partisipasi dari sektor privat,” ungkap Suharso.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, menjelaskan baik pada tahun ini maupun tahun depan pekerjaan yang akan dilakukan adalah sama yakni menyangkut pembangunan infrastruktur dasar, termasuk fokus untuk membangun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Ia menjelaskan pembangunan infrastruktur di KIPP tersebut meliputi pembangunan perkantoran dan Istana Presiden, Wakil Presiden, kemudian jalan nasional, beserta jalan tol yang akan menghubungkan Balikpapan ke IKN Nusantara.

Presiden didampingi oleh Menhan Prabowo Subianto (kanan) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ketika meninjau akses sodetan jalan menuju IKN. (Biro Setpres)

Presiden didampingi oleh Menhan Prabowo Subianto (kanan) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ketika meninjau akses sodetan jalan menuju IKN. (Biro Setpres)

“Namanya prasarana dasar. Jadi jalan tol dari Balikpapan km 11, jalan tol Balikpapan-Samarinda, kita potong langsung ke IKN. Kita targetkan dari Balikpapan ke IKN nanti bisa sekitar 30-40 menit dengan jalan tol itu,” kata Basuki.

Menurutnya, proyek tersebut sudah ditenderkan seluruhnya dan pada akhir bulan Agustus ini akan ditandatangani kontrak proyek pembangunannya.

“Jadi itu semua sudah kita tenderkan, dengan total anggaran tahun ini sekitar Rp5,4 triliun kemudian tahun depan Rp20,8 triliun. Itu sama semua kegiatannya ya di KIPP termasuk (membangun) air baku atau air minum, santiasi, drainase. Pokoknya bangun kota di sana. Mudah-mudahan dan kita programkan tahun 2024 akan selesai untuk KIPP tahap satu itu,” pungkasnya. [gi/ah]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.