RedaksiHarian – Pria 30 tahun itu menilai masih terlalu dini untuk memikirkan meraih gelar baru MotoGP setelah dua tahun kekeringan gelar.
Dia kini ingin kembali meraih kemenangan. Pembalap Cervera itu mengalami masa-masa sulit setelah cedera yang dialaminya saat seusai MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez pada 2020.
Sejak itu, komplikasi dalam pemulihannya, ditambah banyak cedera dan masalah Honda lainnya, membuatnya menjauh dari kemenangan.
Tahun ini, sang pembalap mampu kembali naik podium meski itu belum cukup untuk memutuskan bertahan di Repsol Honda.
Marquez akan mengucapkan selamat tinggal kepada tim Jepang untuk bergabung dengan Gresini Racing musim depan.
Dia mengandalkan motor yang memberikan gelar bagi Francesco Bagnaia pada 2023.
Sudah banyak yang bertaruh pada motor dari Cervera untuk merebut gelar Juara Dunia sehingga menyamai sembilan gelar juara milik legenda MotoGP Italia, Valentino Rossi. Namun, Marquez berhati-hati.
Berbicara kepada talkSPORT pada awal musim, Marquez berbicara tentang kemungkinan gelar kesembilan.
“Valentino telah menjadi salah satu pembalap MotoGP terhebat. Dia adalah legenda yang hebat,” kata Marquez dilansir dari MotoSan.
“Giacomo Agostini adalah legenda lainnya, Mick Doohan adalah legenda lainnya,” ujarnya.
“Semua pembalap yang memenangkan kejuaraan dunia adalah pembalap super. Ada yang beruntung dengan cederanya, ada pula yang kurang beruntung.”
“Beberapa menangani situasi dengan lebih baik. Bagi saya, merupakan suatu kehormatan bahwa nama saya termasuk di antara legenda-legenda ini,” ucap Marquez.
“Sudah dua tahun saya belum memenangkan satu balapan pun.”
Marquez kemudian menegaskan kembali dirinya dalam sebuah wawancara dengan Crash.net.
“Saat ini, saya tidak berpikir untuk menyamai rekor itu karena saya masih jauh dari level saya,” aku Marquez.
Pergantian ke Ducati tidak menjamin gelarnya. “
“Saya tidak bisa mendekati musim depan seperti ‘Saya akan mencoba memenangkan gelar.’ Sudah dua tahun saya belum memenangkan satu balapan pun.”
“Jadi dengan statistik itu, Anda tidak bisa mengatakan dari satu musim ke musim berikutnya, ‘Sekarang saya akan memenangkan kejuaraan,'” ucap Marquez.
Bagi pria asal Cervera ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun kepercayaan dirinya dan kembali mengendarai sepeda motor. Itu akan menjadi dasar untuk bekerja.
Pada usia tiga puluh tahun, Marquez tahu bahwa dia tidak punya banyak waktu lagi dalam karier olahraganya. Namun, perubahan ini menunjukkan bahwa ia masih jauh dari kata menyerah.
Di sisi lain, Marquez juga berbicara tentang popularitas MotoGP dibandingkan Formula 1.
“Pada titik ini, kami harus jujur. Setelah pandemi, MotoGP bekerja keras untuk membangun kembali popularitasnya,” aku Marquez.
“Kami tidak berada dalam momen terbaik.”
“Pada 2018 dan 2019 kami lebih populer dibandingkan Formula 1. Sekarang justru sebaliknya. Tapi ini juga sebuah kompetisi.”
“Mereka bekerja keras. Saya tahu Dorna sedang bekerja keras untuk membangun kembali pertunjukan di lintasan,” tutur Marquez.