RedaksiHarian – CEO Ducati, Claudio Domenicali mengakui kekhawatirannya bahwa pria yang akrab disapa Gigi Dall’Igna bisa menarik tawaran besar dari pabrikan saingannya.
Dall’Igna secara ambisius menjadi target Honda pada awal tahun ini, namun memilih untuk tetap bertahan.
Manajer umum dan insinyur luar biasa Ducati dapat terus menerima tawaran menggiurkan untuk hijrah.
Claudio Domenicali mengatakan kepada La Repubblica tentang Dall’Igna. “Dia adalah bintang di sektornya,” katanya dilansir dari Crash.
“Kami sangat selaras. Saya harap dia tetap bersama kami selamanya. Tetapi, saya tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti Honda bisa memberinya tawaran besar.”
“Namun, bahkan Gigi tidak mengetahui semua rahasia formula ajaib Ducati. Ada beberapa yang dipaku dengan baik di lantai Borgo Panigale,” aku Domenicali.
“Formula kemenangan Ducati seperti Coca-Cola: rahasia. Di perusahaan, semua orang hanya mengetahui sebagian resepnya. Tetapi, tidak ada yang tahu semua bahannya.”
Kebangkitan Ducati kembali ke puncak dunia MotoGP sebagian besar disebabkan oleh Dall’Igna.
Otak dari proyek Desmosedici, dia membimbing mereka melewati titik terendah dan meraih gelar juara MotoGP berturut-turut yang telah didapat Francesco Bagnaia.
Musim ini didominasi oleh Ducati, dengan ketiga penantang gelar tersebut mewakili tim berbeda di bawah payung pabrikan.
Honda yang bertahun-tahun berada di puncak namun kini tertinggal di belakang, mencoba merekrut Dall’Igna sebagai bagian dari proyek untuk membangun kembali diri mereka sendiri.
Dall’Igna menjelaskan tawaran yang ditolaknya kepada Gazzetta dello Sport.
“Saya merasa nyaman di Ducati. Saya bekerja sangat keras untuk mencapai situasi di mana Ducati dianggap sebagai model, meninggalkan sekarang bukanlah hal yang logis,” aku Dall’Igna.
“Kalau begitu, memang benar saya telah melakukan apa yang harus kulakukan di sini. Ini bisa saja merupakan tantangan yang dimenangkan dan diarsipkan.”
“Dan Honda adalah tantangan yang sama menarik dan penting,” ucap Dall’Igna.
Sebelumnya, Ducati dipastikan ditinggal salah satu petinggi dalam jajaran manajemen mereka pada MotoGP.
Paolo Ciabatti yang menjabat sebagai direktur olahraga tidak akan mengawal Ducati di kelas premiee musim depan.
Pria Italia tersebut menjadi salah satu pilar kesuksesan pasukan Borgo Panigale dalam menaklukkan MotoGP dan World Superbike (WSBK).
Ciabatti telah menjabat sebagai direktur olahraga Ducati sejak musim 2014, kala itu tim ini sedang bangkit dari keterpurukan.
Dia telah menyaksikan semua kesuksesan yang didapatkan pabrikan Italia ini di kelas utama termasuk gelar musim 2007.
Musim itu menjadi musim pertama Ducati merajai kelas tertinggi bersama pembalap legendaris mereka, Casey Stoner.
Pria berusia 66 tahun tersebut kembali memasukkan Ducati ke dalam jalur juara usai puasa selama 15 tahun.
Melalui penampilan Francesco Bagnaia, Ducati mendapatkan hasil kerja keras mereka dengan meraih gelar juara dunia dalam dua musim terakhir.
Meski tidak mengurus MotoGP, Ciabatti tidak ke pabrikan lain. Dia masih menjadi bagian daru Ducati untuk divisi off-road sebagai manajer umum.