RedaksiHarian – Antusiasme Maverick Vinales dalam menuntaskan akhir pekan MotoGP Portugal 2024 di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, harus berakhir sangat pahit.
Pembalap asal Roses, Spanyol, itu sejatinya punya peluang besar untuk podium atau bahkan menang pada balapan yang berlangsung pada Minggu (24/3/2024).
Vinales mampu mengisi posisi kedua sejak awal dan menjaga jarak dengan Jorge Martin (Primac Pramac) yang memimpin lomba.
Posisi kedua Vinales hampir tak tersentuh sepanjang balapan.
Akan tetapi, bencana datang pada lap terakhir ketika Vinales mendadak mengalami masalah teknis pada motor Aprilia RS-GP yang ditungganginya.
Pembalap berjuluk Top Gun secara tiba-tiba melambat di dekat lintasan lurus start/finis.
Dengan cepat Vinales turun ke posisi empat setelah disusul Enea Bastianini (Ducati Lenovo) hingga pembalap rookie Pedro Acosta (Red Bull GASGAS Tech3).
Setelah berusaha untuk tetap bertahan balapan, Vinales berakhir di aspal karena mengalami highside dan terlempar dari motornya di Tikungan 1.
Ini menjadi akhir yang sangat menyakitkan apabila melihat betapa kompetitifnya pembalap 29 tahun itu sepanjang seri Portugal ini bergulir.
Sempat terganggu sakit perut hingga susah tidur jelang latihan bebas pertama, Vinales justru konsisten bersaing di depan.
Bahkan sehari sebelumnya dia berhasil memenangi sprint, salah satunya berkat posisi start kedua yang berhasil diraih.
Setelah ditelusuri, gagal finisnya Vinales diduga ada kaitannya dengan kerusakan yang terjadi pada bagian gearbox.
“Mesin motornya menjadi netral dan menyentuh limiter.”
“Saya membentangkan kaki saya dan memberikan tanda agar Enea tahu bahwa saya punya masalah.”
“Kemudian saya mencoba lagi untuk memasukkan gigi 6 tapi masih tidak bisa. Saya coba turun ke gigi 2 dan ketika mencoba menarik gas, saya mengalami highside.”
“Untungnya, gearbox-nya rusak di area itu, karena masalah semacam ini bisa sangat berbahaya di sirkuit seperti ini,” ucapnya bersyukur.
Vinales baik-baik saja setelah kecelakaan tersebut. Hanya saja, dia harus rela gagal mendulang poin karena tidak dapat melanjutkan balapan.
Walau balapan utamanya harus berakhir sepilu itu, ayah satu anak tersebut tetap mencoba mengambil hikmah.
Alih-alih marah dan kecewa seperti biasanya, Vinales justru merangkul kru tim Aprilia yang telah bekerja keras menuju arah yang benar.
“Beruntung hal itu terjadi di sana dan bukan di tempat lain. Kami menyelesaikan akhir pekannya. Secara keseluruhan saya rasa kami harus tetap positif,” ucapnya.
“Saya tidak akan mengatakan hasilnya mengecewakan, tapi saya pikir ini bisa menjadi peluang untuk meningkatkan keandalan motornya.”
“Saya menyemangati semua teknisi Aprilia untuk terus bekerja.
“Menurut saya ini penting jika kami ingin melakukan peningkatan pada setiap akhir pekan lomba, terutama jika kami berjuang untuk meraih kemenangan,” jelasnya.
Masalah yang harus terjadi di detik-detik terakhir dan ketika dia hampir podium juga tak lantas membuat Vinales larut dalam penyesalan.
“Melihat balapan secara keseluruhan, kami sudah mencapai keseimbangan yang tepat,” kata rider yang sempat mengalami kendala dengan motor barunya saat tes pramusim.
“Dengan itu kami bisa tampil dengan cepat.”
“Terlepas dari masalah tadi, sesekali, saya mengalami kesulitan untuk mengganti dari gigi lima ke enam dan ini membuat saya kehilangan sepersekian detik dalam kecepatan puncak.”
“Akan tetapi saya masih berhasil bisa bertahan di rentang waktu lap 1 menit 38 detik di sini. Jadi ini hal yang positif.”
“Saya memperbarui semangat saya untuk Aprilia, seri berikutnya akan luar biasa. Terutama bagi saya, jadi kami harus puas dengan cara kami mengelola akhir pekan di sini.”