redaksiharian.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan, saat ini banyak pedagang atau merchant yang sudah mulai melakukan transaksi melalui pembayaran digital. Hal ini tercermin dari meningkatnya transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Fitria Irmi Triswati menjelaskan, tren volume transaksi QRIS hingga Agustus 2022 meningkat, baik dari sisi volume maupun merchant yang terintegrasi dengan QRIS.

“Volume transaksi QRIS pada 22 Agustus mencapai 91,73 juta atau senilai Rp 9,66 triliun. Akseptasi QRIS terus mengalami peningkatan. Volume transaksi kian meningkat mencapai 18,4% (year on year/yoy) dan 13% (month to month/mtm),” jelas Fitria di Bali akhir pekan lalu, dikutip Senin (3/10/2022).

Fitria menjelaskan, jumlah pengguna baru QRIS hingga Agustus 2022 tumbuh 14,6% dibandingkan Juli 2022 (mtm). Hingga Agustus, jumlah pengguna baru QRIS mencapai 12 juta pengguna. “Tambahan yang cukup signifikan di bulan Agustus, terjadi penambahan 1,55 juta,” tuturnya.

Berdasarkan sebarannya penambahan pengguna terbesar ada di kawasan Jawa dan Sumatera.

“Rinciannya Jawa total pengguna baru di tahun 2022 mencapai 12,17 juta dengan rincian di Jawa sebesar 8,1 juta, Sumatera 2,4 juta, Silampua sebesar 592.583, Kalimantan sebesar 614.038, Bali Nusa Tenggara (Bali Nusra) 403.418,” jelas Fitria.

Adapun hingga 23 September 2022, sebanyak 21.395.593 merchant telah terintegrasi dengan QRIS. Jumlah tersebut meningkat 2,45% dibandingkan dengan 23 Agustus 2022 yang mencapai 20.882.442 merchant dari 87 penyelenggara jasa pembayaran (PJP).