redaksiharian.com – Di Balik ramainya respon masyarakat akibat naiknya harga BBM, ada alasan utama yang melatarbelakanginya. Momentum kenaikan BBM pasti mempengaruhi berbagai harga barang di pasar. Akibatnya tidak bisa dihindari, inflasi berbanding terbalik dengan daya beli masyarakat yang menurun.

Baru-baru ini sudah muncul tanda-tanda inflasi dalam negeri. Perusahaan ekspedisi serta organisasi Angkutan Darat (Organda) sudah memperoleh lampu hijau dari pemerintah untuk menaikkan harga. Terakhir, tarif ojol akan naik sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 564 Tahun 2022 Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.

Sudah bisa diprediksi, kenaikan harga di layer pertama ini nantinya akan berpengaruh pada berbagai jenis produk akibat biaya transportasi yang meningkat. Direktur Celios, Bhima Yudhistira mengungkapkan bahwa komoditas pertanian pun terancam naik akibat biaya angkut dari daerah pun meningkat.

“Beras, kemudian telur, ayam, cabai terutama cabai rawit, daging sapi, itu adalah komoditas yang rentan mengalami kenaikan harga akibat BBM naik baik Pertalite maupun Solar terutama,” tutur Bhima kepada tim detik Finance.

Muaranya, masyarakat tidak punya pilihan dan menerima berbagai jenis barang kebutuhan sehari-hari mereka. Bukan hanya itu, para pelaku usaha UMKM pun akan segera menerima dampaknya.

Dampak kenaikan BBM pun dirasakan kuat oleh para pengusaha warteg. Mau tidak mau mereka harus menyesuaikan harga makanan. Sementara itu, untuk menyesuaikan harga makanan dengan bahan pokok yang mulai merangkak naik, ada yang perlu dipertimbangkan yaitu minat masyarakat untuk membeli.

Di tengah kondisi ini, para pengusaha pada level ini pun dalam keadaan terjepit. Pada satu sisi, barang dagangan dipaksa naik merespon dari kenaikan bahan makanan serta kebutuhan hidup yang otomatis meningkat. Di sisi lain, daya beli masyarakat harus diperhitungkan agar usaha tetap berjalan.

Lalu bagaimana cara bertahan di tengah inflasi? Apa saja kiat yang harus dilakukan pengusaha yang berada di level akar rumput? Apakah penyesuaian harga menjadi jalan akhir untuk bertahan?

d’Mentor kali ini membahas bagaimana pelaku UMKM serta masyarakat merespon inflasi akibat kenaikan BBM. Bersama narasumber Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad dan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Warteg Indonesia (HipWin) Rojickin, Saksikan d’Mentor dengan tema “Inflasi, Mau Bagaimana Lagi?” di kanal Youtube serta web detikcom.

Bagi anda yang ingin ambil bagian dalam diskusi, silakan bergabung melalui link zoom yang tertera di sepanjang acara.